SIGN IN YOUR ACCOUNT TO HAVE ACCESS TO DIFFERENT FEATURES

FORGOT YOUR PASSWORD?

FORGOT YOUR DETAILS?

AAH, WAIT, I REMEMBER NOW!
  • LOGIN

Cobra Dental Indonesia

  • Products
    • Dental Unit & Compressor
    • Dental Equipment
    • Dental Instrument
    • Dental Materials
    • Labs
  • Store Location
  • Event & Education
    • Events
    • Calender of Event & Booking
    • Mobile Dental Clinic Booking
  • After Sales Service
    • Book Maintenance
    • Warranty
  • Cobra Club
  • Blogs
    • COVID-19
    • Info Kedokteran Gigi
    • Dental Entrepreneurship
    • Clinic Management Tips
    • Tips & Trick for at Home
  • Contact Us
  • AboutUs
admin
Tuesday, 17 August 2021 / Published in Info Kedokteran Gigi, Terbaru

Pengaruh Susu Formula terhadap Kekuatan Enamel Gigi

Susu formula adalah salah satu cara untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak, terutama protein, lemak, kalsium, fosfor, seng, dan mineral lainnya.

Asupan mineral terutama kalsium dan fosfor, juga sangat diperlukan untuk remineralisasi. Jika proses ini tidak berjalan dengan baik, maka dapat mengikis enamel dan menyebabkan gigi berlubang (karies). Nah, bagaimana sebenarnya pengaruh susu formula terhadap kekuatan enamel gigi?

Mengenal jenis susu formula

Sesuai dengan anjuran WHO, bayi sejak lahir diberikan ASI eksklusif hingga berusia 6 bulan [1]. Namun, jika ibu memiliki masalah kesehatan tertentu yang membuatnya tidak bisa memberikan ASI secara eksklusif, maka alternatifnya adalah pemberian susu formula, agar kebutuhan gizi anak tetap terpenuhi dengan baik.

Melansir dari International Journal of Dentistry Hindawi, ada tiga jenis susu formula berdasarkan usia anak, yaitu [2]:

1. Susu formula

Susu formula mengandung semua jenis kebutuhan gizi anak selama 4-6 bulan pertama kehidupan atau hingga 12 bulan jika digunakan bersama dengan makanan bayi lainnya (MPASI).

Susu formula kelompok pertama ini diklasifikasikan lagi berdasarkan kandungan proteinnya menjadi tiga jenis, yaitu formula berbahan dasar susu sapi, susu kedelai (soy milk), dan protein hidrolisat.

Formula berbasis kedelai digunakan untuk anak-anak yang alergi susu sapi atau intoleransi laktosa. Sementara formula protein hidrolisat (protein dihidrolisis menjadi fragmen protein dan asam amino), cocok untuk bayi yang memiliki sensitivitas protein, termasuk galaktosemia.

Kedua jenis susu formula tersebut mengandung gula ekstrinsik non-susu, seperti sukrosa dan sirup glukosa, sebagai sumber karbohidrat.

2. Susu formula lanjutan

Susu formula lanjutan adalah modifikasi dari komposisi susu sapi untuk memenuhi kebutuhan gizi anak usia 6 bulan hingga 2 tahun. Formula lanjutan ini umumnya mengandung jumlah kasein yang berbeda.

Menurut European Society for Paediatric Gastroenterology, Hepatology, and Nutrition (ESPGHAN), produsen diizinkan untuk menambahkan gula lain, tetapi tidak lebih dari 20% dari total kandungan karbohidrat di dalam susu formula lanjutan ini.

3. Susu formula utuh

Susu formula utuh pada dasarnya adalah susu sapi dengan tambahan kandungan vitamin dan mineral yang diperlukan, sementara kandungan gulanya tidak dibatasi. Umumnya, formula ini direkomendasikan untuk anak-anak berusia satu tahun ke atas. Susu formula ini juga yang sering terlibat dalam perkembangan karies gigi pada anak.

Pengaruh susu formula terhadap kekuatan enamel

Enamel adalah lapisan gigi paling luar yang dapat dilihat dan merupakan bagian tubuh yang paling kuat – bahkan lebih kuat dari tulang. Enamel atau email gigi terdiri atas hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2) dan fluorapatit (Ca10 (PO4)6F2) [3].

Pada dasarnya, susu formula dapat membantu meningkatkan kesehatan gigi anak melalui remineralisasi, yaitu proses pengembalian ion kalsium dan fosfat ke permukaan enamel gigi. Maka dari itu, susu formula dapat menjadi salah satu caranya, karena mengandung sejumlah vitamin dan mineral, terutama kalsium dan fosfat [3].

Anak-anak mengonsumsi susu formula melalui berbagai cara, seperti dengan botol susu, sendok, sedotan, atau cangkir. Dengan cara inilah kontak antara susu dan gigi terjadi.

Semakin lama dan sering susu dikonsumsi, maka semakin lama enamel terpapar kalsium dan fosfor, sehingga menghasilkan remineralisasi yang lebih tinggi [4]. Alhasil, pengaruh susu formula dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan enamel gigi anak.

Hal yang harus diperhatikan

Di samping kebaikannya, susu formula utuh juga dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi atau karies gigi pada anak. Ini karena kandungan gula di dalamnya yang tidak dibatasi.

Hasil penelitian Chaudhary et al. (2011) menemukan bahwa adanya peningkatan yang sangat signifikan dalam pembentukan koloni bakteri Streptococcus mutans pada plak dan saliva anak usia 1-2 tahun yang minum susu formula setelah 21 hari. Anak-anak tersebut minum susu formula utuh tiga kali dalam sehari [2].

Jika susu formula yang dikonsumsi anak mengandung gula yang tinggi, maka dapat menyebabkan karies (gigi berlubang). Semakin lama dan banyak anak minum susu formula yang tinggi gula, semakin lama pula enamel gigi akan terpapar dengan gula, sehingga meningkatkan risiko karies gigi.

Kebanyakan anak balita minum susu formula dalam botol saat tertidur selama beberapa jam, bahkan sepanjang malam. Hal ini menciptakan lingkungan yang bagus untuk pertumbuhan bakteri penyebab gigi berlubang, seperti Streptococcus mutans, Streptococcus sanguis, dan beberapa spesies Lactobacillus.

Akibatnya, anak dapat mengalami karies atau gigi berlubang yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik putih seperti kapur di permukaan gigi (enamel) yang kemudian berubah menjadi coklat. Karies gigi merupakan penyakit pada enamel gigi karena aktivitas bakteri yang mengakibatkan pelunakan enamel diikuti dengan pembentukan rongga [5].

Tindakan pencegahan

Risiko karies gigi pada anak akibat minum susu formula dapat dicegah sejak dini dengan tindakan remineralisasi. Salah satunya dengan menggunakan pasta yang mengandung kalsium fosfat (CPP-ACP) untuk menetralisir pH mulut dan mengembalikan mineral gigi yang hilang [6].

Menurut Owen et al. (2014), untuk mengurangi atau mencegah risiko terjadinya gigi berlubang pada anak, Anda dapat melakukan beberapa cara berikut [7]:

  • Membatasi asupan makanan atau minuman asam, sehingga menghentikan proses demineralisasi gigi.
  • Menggunakan obat kumur berfluoride segera setelah mengonsumsi makanan atau minuman asam.
  • Perbanyak konsumsi makanan sumber kalsium dan fosfat, seperti susu sapi dan produk olahannya (misalnya keju dan yogurt), susu kedelai, ikan salmon, dan brokoli. Sementara air, makanan laut, yogurt, dan keju juga merupakan sumber fluoride.

Pengaruh susu formula terhadap enamel adalah dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatannya, terutama setelah mengalami demineralisasi (kehilangan mineral, terutama kalsium dan fosfat).

Akan tetapi, Anda tetap perlu memerhatikan asupan susu formula yang baik dan aman untuk anak. Utamakan susu formula yang rendah atau bahkan tidak ada kandungan gulanya.

Selain itu, didik anak untuk membiasakan pola makan sehat, menyikat gigi dua kali sehari, dan melakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter gigi. Bila perlu, konsultasikan dengan dokter susu formula terbaik yang dapat dikonsumsi anak tanpa membahayakan kesehatan giginya.

Referensi:
[1] WHO (World Health Organization). 2019. Exclusive breastfeeding for optimal growth, development and health of infants. Diakses pada 16 Agustus 2021. Tersedia di https://www.who.int/elena/titles/exclusive_breastfeeding/en/.

[2] Chaudhary et al. An Assessment of the Cariogenicity of Commonly Used Infant Milk Formulae Using Microbiological and Biochemical Methods. International Journal of Dentistry [Internet]. 2011 [15 Agustus 2021]. 2011: 1-9. DOI: https://doi.org/10.1155/2011/320798.

[3] Irianti et al. Effect of formula milk on the roughness and hardness of tooth enamel. Dental Journal [Internet]. 2021 [15 Agustus 2021]. 54(2): 78-81. Tersedia di https://e-journal.unair.ac.id/MKG/article/view/25849/14372.

[4] Yendriwati et al. Increase of enamel hardness score after cow milk immersion of demineralized tooth: An in vitro study. World J Dent [Internet]. 2018 [15 Agustus 2021]. 9(6): 439-43. Tersedia di https://www.wjoud.com/doi/WJOUD/pdf/10.5005/jp-journals-10015-1577.

[5] Wiworo et al. The effects of instant milk drinking methods on caries among preschoolers. Proceeding International The 2nd International Conference of Health Science [Internet]. 2015 [15 Agustus 2021]. ISSN 978-602-73585-0-8. Tersedia di http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/eprint/60.

[6] Farooq et al. A review of novel dental caries preventive material: Casein phosphopeptide–amorphous calcium phosphate (CPP–ACP) complex. Sciences [Internet]. 2013 [15 Agustus 2021].  4(2): 47-51. DOI: https://doi.org/10.1016/j.ksujds.2013.03.004.

[7] Owens et al. Effect of carbonated cola beverages, sports and energy drinks and orange juice on primary and permanent enamel dissolution. Austin J Dent [Internet]. 2014 [15 Agustus 2021]. 1(1): 1004. Tersedia di https://austinpublishinggroup.com/dentistry/fulltext/jd-v1-id1004.php.

  • Tweet
Tagged under: aerosol, aerosol suction machine, aerosol suction system, alat alat dokter gigi, alat dan bahan kedokteran gigi, Alat kedokteran gigi, alat kesehatan, alat kesehatan dokter gigi, alat kesehatan gigi, alat kesehatan gigi murah, alat-alat kedokteran gigi, asisten dokter gigi, Benarkah Susu Dapat Merusak Gigi Anak, cobra dental, cobra dental indonesia, corona, Covid-19, Dental supply Jakarta, diskon alat kesehatan gigi, Distributor alat kedokteran gigi, kedokteran Gigi, Pengaruh Susu Bisa Bikin Gigi Rusak?, pengaruh susu formula bisa bikin gigi rusak, Pengaruh Susu Formula terhadap Kekuatan Enamel Gigi, Pengaruh susu terhadap gigi, Penyebab Gigi Anak Bisa Keropos, sterilisasi alat kedokteran, sterilisasi alat kedokteran gigi, sterilisasi alat kesehatan gigi, Susu Penyebab Gigi Berlubang

What you can read next

Journal Rootdent Russian
PROMO ALAT DENTAL! KEJUTAN BULAN PUASA MANTAP!
4 Cara Merawat Filter Aerosol Suction

Search

Categories

  • Clinic Management Tips
  • Cobra Goes to Campus
  • COVID-19
  • CSR Events
  • Dental Entrepreneurship
  • Events
  • Hygiene Day
  • Info Kedokteran Gigi
  • Promotions
  • Terbaru
  • Tips & Tricks for at Home Maintenance
  • Uncategorized

Recent Posts

  • Cobra Dental- supplier dental - alatdoktergigi - www.cobradental.co.id

    Apa itu etching dan jenis-jenisnya

    Apakah Anda ingin meningkatkan daya rekat pada ...
  • Cobra Dental- supplier dental - alatdoktergigi - www.cobradental.co.id-14

    Fitur untuk memilih etching acid yang tepat

    Bosan menghabiskan berjam-jam mencari etching a...
  • Apa saja teknik acid etching?

    Setelah Anda memutuskan jenis asam yang akan di...
  • Cobra Dental- supplier dental - alatdoktergigi - www.cobradental.co.id

    5 Fungsi Mikroskop Kedokteran Gigi: Jangan Ragu Praktikmu Pasti Terbantu

    Kedokteran gigi merupakan profesi yang memerluk...
  • Mahkota Patah saat di Tang? Set Bein Penyelamat Prosedur Pencabutan

    Pencabutan gigi merupakan perawatan yang sering...

Fanspage

About Cobra Dental

  • E-Brochure
  • Careers
  • FAQ
  • Term & Condition

Customer Service

  • Contact Us
  • Book Maintenance

Cobra Dental Head Office

Jl. Pakuningratan No. 69,
Cokrodiningrat, Jetis
Yogyakarta - 55233

Telp (0274) 589455

Cobra Dental Center

Jl. Warung Jati Barat No.22 C,
RW.11, Pejaten Bar, Kec.
Ps. Minggu, Jakarta Selatan,
DKI Jakarta 12540

Telp. (021) 78839200 Telp (0274) 589455

Blogs

  • COVID-19
  • Clinic Management Tips
  • Tips & Tricks at Home
  • Events & Education
  • Dental Enterpreneurship

Follow Us On

Subscribe To Our New Letter

More Ways to Shop

  • Store Locator
  • Shop Online
  • Our Brand Partner
Learn MoreCheck My Points
Cobra Dental Indonesia | Powered by SEMESTA CDI 2020
TOP
Chat Sekarang
Powered by Join.chat
Cobra Dental Merupakan platform Toko Alat Kedokteran Gigi Terbaik Di indenesia. Sudah dipercaya selama 40 tahun menjadi partner setia dokter gigi, Dengan memberikan produk yang berkualitas dan juga harga terbaik. Untuk info selengkapnya hubungi kami sekarang!