Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 menyebutkan bahwa Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang selanjutnya disingkat PPI adalah upaya untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung, dan masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan.
Lalu, mengapa pengendalian infeksi penting?
1. Penyakit infeksi yang dapat menular melalui darah dan cairan tubuh cukup banyak.
Perlu diketahui seorang dokter gigi akan sering terpapar darah serta cairan tubuh dari mulut pasien. Maka kemungkinan terkena penyakit infeksi yang menular akan besar.
2. Dokter dan staff dapat berperan sebagai agen penular.
Saat sudah terinfeksi, dokter dan bahkan staff juga dapat menjadi agen penular. Hal ini bila tidak disadari akan terus berjalan dan penyakit infeksi menular akan terus menular hingga ke pasien. Dokter gigi bekerja pada bidang yang kontak langsung dengan cairan tubuh seperti saliva hingga darah.
3. Banyak pengidap virus menular tampak sehat yang menjadi pasien.
Perlu disadari, banyak pengidap virus yang terlihat sehat namun aslinya memiliki penyakit menular. Banyak penyakit menular seperti HIV, HBV, HCV dan sekarang COVID-19 yang dapat menular dari pasien.
Terkait tiga poin diatas, maka diperlukan metode pencegahan infeksi agar dokter gigi terlindung, dapat melakukan praktik dengan aman, dan pasien juga tidak takut tertular bila menjadi pasien dokter gigi.
Baca Juga: Perlukah Mengubah Pengendalian Infeksi Bagi Dokter Gigi ?
Baca Juga: Strategi Pengendalian Infeksi dan Memastikan Keselamatan Pasien dan Tim
Sumber artikel: Sumber
