Ternyata Begini Efek Samping Setelah Divaksin COVID-19 !

Ternyata Begini Efek Samping Setelah Divaksin COVID-19 !

Vaksinasi COVID-19 sudah dilakukan di Indonesia sejak tanggal 13 Januari 2021 setelah diresmikannya izin penggunaan vaksin secara darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada tanggal 11 Januari 2021.

Presiden Jokowi adalah orang pertama yang mendapatkan suntikan darurat vaksinasi COVID-19 di Istana Merdeka. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang meragukan keamanan dari vaksin Sinovac, yaitu vaksin COVID-19 pertama yang resmi digunakan di Indonesia.

Bahkan, masyarakat juga mencurigai adanya efek samping yang (belum tentu) membahayakan. Amankah sebenarnya vaksin Sinovac? Apa benar ada efek samping setelah divaksin COVID-19? Berikut ulasannya!

Tujuan Vaksinasi COVID-19

Vaksinasi adalah salah satu upaya untuk membantu melindungi Anda dan juga orang-orang di sekitar Anda dari serangan virus corona. Prinsip kerja vaksin COVID-19 adalah dengan menciptakan respons antibodi di dalam tubuh Anda, tanpa harus terserang COVID-19 dulu. Kemenkes RI (2021) menjelaskan tujuan vaksinasi COVID-19 adalah untuk :

  • Mengurangi transmisi atau penularanCOVID-19.
  • Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19.
  • Mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity).
  • Melindungi masyarakat dari COVID-19, agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi.

Urgensi Vaksinasi COVID-19

Ada beberapavaksin COVID-19 yang memang sedang dalam masa uji klinis.Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat akan meninjau kembali hasil uji coba ini sebelum menyetujui penggunaannya kepada khalayak ramai. Hanya saja,prosedur perizinan tampaknya berubah karena adanya kebutuhanmendesak akan vaksin COVID-19.

Sementara proses persetujuan vaksin oleh FDA bisa memakan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Alhasil, FDA memberikan otorisasi penggunaan vaksin COVID-19 secara darurat berdasarkan data yang lebih sedikit daribiasanya. Dengan catatan, data tersebut harus menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 aman dan efektif digunakan.

Lalu, apakah vaksin COVID-19 aman?

Merujuk pada penjelasan Ketua Satuan Tugas Penelitian COVID-19 - Andrew Badley, MD – di laman resmiMayo Clinicpada 15 Januari 2020, keamanan vaksin COVID-19 telah dipelajari secara ekstensif. Saat ini, vaksin telah diuji pada sekitar 75 ribu pasien secara total. Kejadian efek samping yang ditemuipun sangat rendah.

Mengingat kebutuhan yang mendesak akan vaksin, seluruh prosedurnya pun dilakukan dengan jalur cepat. Hal ini berlaku untuk semua kandidat vaksin COVID-19. Berdasarkan data berbulan-bulan tentang pasien yang menerima vaksin atau plasebo, menunjukkan bahwa kejadian efek samping selain reaksi di tempat suntikan tidak berbeda jauh antara kelompok kontrol (plasebo) dan kelompok uji (vaksin).

Di sisi lain, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga menyatakan bahwa vaksin COVID-19 aman digunakan. Efikasi dari vaksin COVID-19 (Coronav) sebesar 65,3%, yang artinya vaksin ini mampu menurunkan kejadian COVID-19 hingga 65,3%. Nilai ini sudah sesuai dengan batas minimal yang ditetapkan oleh WHO, yaitu sebesar 50%.

Siapa Saja yang Dapat Menerima Vaksin COVID-19?

Kemenkes RI (2021) menjelaskan bahwa kelompok penerima vaksin yang diprioritaskan adalah yang berusia ≥ 18 tahun. Sementara kelompok yang berusia di bawah 18 tahun baru bisa divaksinasi apabila data keamanan vaksin untuk usia tersebut telah memadai dan BPOM mengeluarkan persetujuan resmipenggunaannya secara darurat (emergency useauthorization).

Proses vaksinasi COVID-19 dilakukan dalam 4 tahap, yaitu:

  1. Pertama:dilaksanaan pada Januari – April 2021 dengan sasaran tenaga kesehatan, asistentenaga kesehatan, tenaga penunjang, serta mahasiswa yang sedangmenjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja di FasilitasPelayanan Kesehatan.
  2. Kedua: waktu pelaksanaannya dari Januari – April 2021 dengan sasaran petugas pelayanan publik dan kelompok lansia (≥ 60 tahun).
  3. Ketiga:akan dilaksanakan mulai dari April 2021 – Maret 2022 dengan sasaran masyarakat rentan dariaspek geospasial, sosial, dan ekonomi.
  4. Keempat: akan dilaksanaan mulai dari April 2021 – Maret 2022 dengan sasaran masyarakat dan pelakuperekonomian lainnya dengan pendekatan kluster sesuai denganketersediaan vaksin.

Bagaimana Efek Samping Setelah Divaksin COVID-19?

Lebih lanjut, Andrew Badleymenjelaskan bahwa efek samping setelah divaksinCOVID-19ini bersifat ringan. Beberapa di antaranya cukup umum terjadi, seperti:

  • Nyeri, kemerahan, atau bengkak di tempat suntikan.
  • Sebagian kecil pasien pernah mengalami reaksi alergi sebelumnya dapat mengalami reaksi alergi terhadap vaksin. Namun, angka kejadian ini diyakini sangat rendah.

Adapun beberapa kemungkinan efek samping vaksin COVID-19 lainnya, seperti:

  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot.
  • Nyeri sendi.

Anda juga akan dipantau selama 15 – 30 menit setelah divaksinasi untuk melihat apakah ada reaksi langsung yang terjadi. Sebagian besar efek samping tersebutterjadi dalam tiga hari pertama setelah vaksinasi dan biasanya, hanya berlangsung 1 – 2 hari.

Perlu Anda ingat bahwa efek samping vaksin COVID-19 juga bisa mirip dengan tanda dan gejala penyakit COVID-19. Jika Anda mengalami gejala tersebut lebih dari tiga hari setelah divaksinasi atau gejala bertahan lebih dari dua hari, segera lakukan isolasi mandiri dan tes lebih lanjut.

Apa benar setelah divaksin COVID-19 bisa terkena COVID-19?

Hal ini tidaklah benar. Vaksin COVID-19 yang dikembangkan tidak menggunakan virus hidup yang bisa menyebabkan COVID-19, melainkan virus yang telah dimatikan. Perlu juga dicatat bahwa tubuh Anda memerlukan waktu untuk bisa membangun kekebalan setelah memperoleh vaksinasi. Hal ini tentu membuat Anda masih berisiko terinfeksi virus corona sebelum atau pun setelah divaksin COVID-19.

Di sisi lain, para ahli juga masih mempelajari lebih lanjut tentang perlindungan yang diberikan vaksin COVID-19 dan berapa lama pastinya sistem kekebalan Anda dapat bertahan sebelum akhirnya prosedur keselamatan diubah. Ada beberapa faktor, seperti jumlah orang yang divaksinasi dan cara virus menyebar di suatu komunitas, juga turut memengaruhi perubahan prosedur keselamatan.

Oleh sebab itu, Centers for Disease Control and Prevention(CDC) merekomendasikan tetap melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari infeksi virus corona meskipun Anda telah divaksin, dengan cara:

  • Menjaga jarak, terutama dengan siapa pun yang sakit atau memiliki gejala.
  • Memakai masker ataupenutup muka kain di tempat umum.
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik atau gunakan pembersih tangan berbasis alkohol, setidaknya 60% mengandung alkohol.
  • Menutup mulut dan hidung dengan siku atau tisu saat Anda batuk atau bersin.
  • Rajin membersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh setiap hari.
  • Tetap di rumah jika Anda sedang sakit.
  • Jika Anda memiliki penyakit kronis dan mungkin berisiko tinggi, konsultasikan dengan dokter Anda tentang cara lain yang mungkin ada untuk melindungi diri Anda sendiri.

Semoga dengan adanya penjelasan terkait keamanan dan efek samping setelah divaksin COVID-19 ini dapat meredakan kekhawatiran masyarakat. Mari bersama melawan wabah pandemi COVID-19 dengan ikut melakukan vaksinasi dan tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.

Referensi:

BPOM RI. https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/584/Penerbitan-Persetujuan-Penggunaan-Dalam-Kondisi-Darurat-Atau-Emergency-Use-Authorization--EUA--Pertama-Untuk-Vaksin-COVID-19.html. [Diakses pada 21 Januari 2021].

CDC. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/prevent-getting-sick/prevention.html.[Diakses pada 21 Januari 2021].

FDA. https://www.fda.gov/news-events/press-announcements/fda-takes-additional-action-fight-against-covid-19-issuing-emergency-use-authorization-second-covid. [Diakses pada 21 Januari 2021].

Kementerian Kesehatan RI. https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/COVID-19%20dokumen%20resmi/Final%20SK%20Dirjen%20Juknis%20Vaksinasi%20COVID-19%2002022021.pdf. [Diakses pada 21 Januari 2021].

Mayo Clinic.https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronavirus/in-depth/coronavirus-vaccine/art-20484859. [Diakses pada 21 Januari 2021].

NHS. https://www.nhs.uk/conditions/coronavirus-covid-19/coronavirus-vaccination/coronavirus-vaccine/. [Diakses pada 21 Januari 2021].

NHS Inform. https://www.nhsinform.scot/healthy-living/immunisation/vaccines/coronavirus-covid-19-vaccine/side-effects-of-the-coronavirus-vaccine. [Diakses pada 21 Januari 2021].

Tags :

#alat kesehatan dokter gigi #dental unit #distributor alat kesehatan jakarta #efek samping setelah vaksin covid 19 #efek samping usai divaksin covid 19 #efek samping vaksin covid 19 yang ditemukan sejauh ini #mengenal beberapa efek samping vaksin covid 19 #setelah satu minggu disuntik vaksin sinovac apa efek sampingnya?

Bagikan produk ke :