Selama 50 tahun terakhir material dan alat kedokteran gigi sudah berkembang pesat, salah satunya adalah dental light curing yang teknologi dan inovasinya terus berkembang dari masa ke masa. Dental light curing adalah alat yang digunakan untuk polimerisasi bahan yang diaktifkan dengan cahaya (photo-activated materials) yaitu sealant tertentu, semen berbasis resin dan bahan restorasi komposit.
Bagaimana cara kerja Dental Light Curing ?
Fotopolimerisasi bekerja menggunakan energi cahaya untuk mengaktifkan fotoinisiator, yaitu sebuah molekul yang dapat menyerap cahaya dan menghasilkan spesies reaktif yang menginisiasi polimerisasi. Saat ini fotoinisiator yang paling umum digunakan dalam resin gigi adalah camphoroquinone (CQ), namun sebelumnya ada fotoinisiator pertama yang digunakan dalam kedokteran gigi. Yuk kita bahas!
- Benzoin metil ether
Fotoinisiator yang diaktifkan menggunakan sinar ultraviolet (UV) berbahan dasar benzoin metil ether atau jenis fotoinisiator yang serupa yang diaktifkan oleh UV. Namun sinar UV dapat mengakibatkan beberapa dampak buruk, yaitu:
- Ketidakstabilan warna resin
- Kedalaman karies yang terbatas untuk dilakukan penyinaran
- Kerusakan jaringan yang disebabkan oleh UV (kerusakan mata yang bersifat akut dan dalam jangka waktu yang lebih lama)
- Camphoroquinone (CQ)
Sinar UV yang memberikan beberapa dampak negatif, akhirnya digantikan dengan light curing yang memancarkan cahaya dalam spektrum tampak yaitu quartz-tungsten-halogen (QTH). Light curing dengan QTH memancarkan cahaya biru sebagai output dan membutuhkan waktu penyinaran lebih singkat dan menurunkan risiko katarak pada operator. Namun gelombang panjang biru yang dihasilkan berisiko merusak retina mata secara langsung. Maka dari itu disarankan untuk menggunakan filter penghalang untuk melindungi mata ketika menggunakan light curing jenis ini.
Banyak produk dental light curing beredar di pasaran, bagaimana cara memilih yang tepat?
Ada beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan Cobra Buddies sebelum memilih dental light curing yang akan dibeli, yuk kita ulas satu persatu!
- Pilih jenis baterai Lithium-ion
Dengan baterai lithium-ion waktu curing dapat bervariasi tergantung dengan berapa kali paparan dan durasi paparan terpanjang. Jika daya terisi penuh dengan jenis baterai ini dapat melakukan penyinaran mulai dari 26 menit sampai 164 menit.
- Perhatikan divergensi cahaya
Cara mengeceknya adalah dengan melakukan penyinaran pada selembar kertas. Sebagian area mungkin tampak lebih cerah daripada area lainnya. Penyebaran berkas cahaya juga bisa diukur secara kualitatif dengan menggerakkan ujung cahaya secara perlahan-lahan menjauhi selembar kertas dan perhatikan, seberapa cepat ukuran lingkaran bertambah.
- Pilih rentang cahaya efektif (455-481nm)
Lampu yang memancarkan antara 455-481nm adalah yang paling efektif karena menjangkau penyerapan untuk camphoroquinone (CQ)
- Pertimbangkan jumlah energi yang dibutuhkan untuk polimerisasi
Pertimbangan ini dibutuhkan untuk mempolimerisasi lapisan paling bawah dari restorasi apabila memilih lampu dengan output yang berbeda
- Pilih Light curing yang terdapat pendingin logam di dalamnya.
Light curing dapat berpotensi terlalu panas, dan jika hal tersebut terjadi maka cahaya Light cured akan berkurang jika panas berlebihan tidak dihilangkan. Pendingin logam dirancang untuk menyerap kelebihan panas yang dihasilkan pada chip. Jika Light curing terasa sangat ringan, mungkin tidak ada pendinging di dalamnya
- Pilih light tips yang bisa dimasukkan autoklaf.
Gold standard sterilisasi light cured adalah menggunakan autoklaf. Jika menggunakan desinfektan biasa dapat berdampak negatif pada light curing, yaitu merusak kemampuan transmisi cahaya, wadah plastik, lensa, light guides dan elektronik.
- Pastikan ujung light cure dapat menjangkau lokasi yang sulit di dalam mulut
Terutama untuk pasien anak yang tidak bisa duduk diam atau pada orang tua dengan pembukaan mulut terbatas
- Uji coba panas yang dihasilkan dengan menyinari bagian bawah pergelangan tangan
- Pastikan komposit menerima cahaya sesuai dengan panjang gelombang yang dibutuhkan
Terkadang light cure dengan poly-wave memancarkan beberapa panjang gelombang untuk menyinari komposit dengan lebih dari satu fotoinisiator. Jika tidak bercampur dengan baik, sangat mungkin jika beda area, beda pula menerima panjang gelombang cahaya yang berbeda.
- Pastikan gagang lampu LED tidak ada retakan
- Bawa radiometer ketika membeli
Radiometer digunakan untuk membandingkan intensitas cahaya light cured yang berbeda. Radiometer cukup konsisten untuk membandingkan satu cahaya dengan cahaya lainnya
Wah banyak banget ya tips nya! Terus kalau mau beli light curing baiknya merk apa nih?
Pastinya produk light curing dari Woodpecker dong!
Light curing O-Light Woodpecker

Cobra Dental- supplier dental – alatdoktergigi – www.cobradental.co.id
Intip dulu yuk spesifikasinya :
- Dengan panjang gelombang 420-480 nm
- Intensitas cahata mode high = 2000mW/cm2-2500mW/cm2
- Intensitas cahaya mode soft = 400mW/cm2-1200mW/cm2
- Berat : 2 Kg
- Mode kerja full
- Memiliki berbagai settingan waktu, yaitu 1,3,5,10,15,20s
Pastinya 100% barang dijamin ori dan dapatkan diskon serta gratis ongkir dengan pembelian di Tokopedia
Referensi
https://www.ada.org/resources/research/science-and-research-institute/oral-health-topics/dental-curing-lights diakses pada 21 Februari 2023