3 Rahasia ' Dentistpreneur'

” .. Saya sudah praktek lebih dari 4 tahun, namun harga perawatan masih sama sejak dulu, jika dinaikkan maka pasien menjadi sepi..” “.. sekarang bekerja menjadi dokter gigi semakin melelahkan, setiap hari menangani 10-15 pasien namun harga perawatannya dan bagi hasil dari pemilik kecil…”.. bagaimana menjual perawatan lebih mahal, dengan harga murah saja masih terus ditawar…” Seorang Dokter gigi yang telah menjalankan praktek pasti pernah mengalami ini, tidak semua namun sebagian besar akan mengalaminya bukan? Faktanya adalah 20% profesional dokter gigi di USA mengalami bangkrut pada saat sudah pensiun, di Indonesia 70% lebih bisnis klinik gigi dan praktek mengalami stagnansi dan bahkan bangkrut di tahun ke-5 nya. Mengapa hal ini dapat terjadi ketika animo menjadi dokter gigi semakin besar dan harapan memiliki kesejahteraan dengan menjalani profesi mulia inisemakin tinggi? Salah satu penyebab persoalan ini terjadi adalah karena kegagalan dalam memahami manajemen finansial dan dalam beberapa kasus, kegagalan dalam meningkatkan margin profit bisnis klinik gigi/praktek dokter gigi. Logikanya, jika penghasilan masyarakat meningkat maka harga perawatan juga akan ikut naik, namun kenyataannya, kenaikan penghasilan masyarakat juga diiringi inflasi dan meningkatnya kebutuhan hidup primer lainnya, sehingga perawatan kedokteran gigi yang dianggap sebagai kebutuhan sekunder menjadi terlihat ‘murah’, terutama bagi para pemilik bisnis klinik gigi dengan segmen menengah bawah. Masalah ini semakin pelik dengan meningkatnya persaingan di kota-kota besar:)

HOW TO BUILD Your ‘CURRENCY’ CONCEPT?

Hermawan Kertajaya dalam buku-buku terakhirnya mengenalkan konsep Marketing 3.0 dari berbagai sudut padang, suatu konsep yang sebenarnya sudah ada sejak dulu, sejak bisnis mulai berkembang di dunia, sudah ada sebagai RAHASIA bagi para pengusaha sukses dalam meningkatkan penjualan dan membentuk branding nya:) Salah satu nya konsep teknis dalam marketing yang sangat popular adalah  4P : product, Price, Place, Promotion  saya tidak akan membahas tentang keempat hal tersebut karena sudahbanyak artikel bagus dan lengkap yang ditulis oleh penulis dan pelaku bisnis profesional yang sukses. Namun kita akan membahas suatu konsep MArketing baru yang disampaikan oleh Phillip Kottler dan di Indonesia oleh Hermawan Kertajaya, bahwa keempat strategi teknis tersebut berubah istilah dan maknanya, salah satunya adalah  PRICE  yang menjadi CURRENCY. Secara sederhana, saya menjelaskan konsep  currency  bagi sahabat Dentistpreneur sebagai suatu konsep dimana Pasien atau Klien/Customer (dalam marketing bahkan kata klien dan customer itu berbeda loh maknanya:p) merasa layak membayar sejumlah nominal uang terhadap perawatan atau pelayanan yand didapatkannya:) Dengan demkian kita akan belajar bersama tentang rahasia membentuk Currency  ini sebagai Marketing praktis dalam bisnis klinik dokter gigi:D Konsep  Currency akan saya coba ringkas dengan 3 unsur penting untuk membentuknya

1. CURRENCY EQUALS TO VALUE as Dentistpreneur

Seorang konsultan bisnis bernama Alexander Osterwalder memberikan suatu metode perencanaan bisnis yang sangat memudahkan seorah entrepreneur dengan Business Model Canvass nya (workshop tentang ini bernilai belasan juta loh dan Garudapreneur sebagai partner Dentistpreuner memberikan workshop dengan biaya yang jauh lebih layak:D), menjelaskan tentang pentingnya mempunyai VALUE yang FIT dengan Customer Segment , inilah tahap pertama dari Business Model Canvas. Dalam mengubah suatu harga sehingga menjadi Currency, membuat suatu tambalan sederhana yang secara umum dinilai ‘hanya’ rp.100-250 ribu di segmen menengah bawah menjadi bernilai 2-4 x lipat, Maka VALUE adalah yang Harus dimiliki dentistpreneur manapun, bahkan bagi seorang dokter gigi spesialis sekalipun. VALUE ini merupakan suatu ‘Problem solving’, suatu yang tidak dimiliki dokter gigi lain dan pasien hanya dapat melihatnya di Tempat praktik atau klinik kita yang dapat menyelesaikan masalah mereka:D dan sesuai kata Alexander Osterwalder, suatu bisnis yang akan berhasil dalam menghasilkan keuntungan dan berkelanjutan harus mampu MENYESUAIKAN dan memiliki VALUE yang FIT dengan CUSTOMER SEGMENT. Contoh paling sederhana, JANGAN mencoba membuat VALUE elegan, mahal, luxury dengan interior dan harga fantastis jika customer segment dan modal membangun kliniknya di bawah itu:D Di klinik yang kami jalankan, harga suatu tambalan komposit dengan ‘packaging’ dan ‘Offering’ yang berbeda dapat menjadi bernilai 2x-4x dari harga umum dengan Customer Segment yang sama yaitu menengah bawah (atau kami menyebutnya  price sensitive) dengan menciptakan VALUE ‘Dental Whitening & Aesthetic Center’ dan ‘Affordable Luxurious’ ?

2. SERVICE EXCELLENCE as Dentistpreneur

Cara kedua membuat konsep Harga tidak lagi relevan dan menjadi konsep  currency / nilai tukar yang dinamis adalah memahami dengan baik tentang Service. Karena MARKETING = CUSTOMER SERVICE , terutama dalam bisnis jasa seorang Dentistpreneur. HK (Hermawan Kertajaya) pernah mengatakan bahwa seluruh bisnis sebenarnya adalah sebuah bisnis SERVICE, bisnis melayani. Apa yang menjadi unsur penting dalam Customer service? Jika sahabat Dentistpreneur memaknai 2 kata tersebut sebagai orang yang melayani keluhan pasien semata, maka paradigmanya perlu mengalami revolusi besar-besaran:) Karena seluruh aspek dalam suatu klinik adalah CUSTEMER SERVICE:
  • Seluruh Pegawai adalah Customer Care Service
  • Seluruh fasilitas kenyamanan adalah Customer Service
  • seluruh kemudahan menghubungi adalah Customer Service
  • Cara menyambut dan mengantarkan pasien pergi adalah Customer Service
  • Kemudahan pembayaran adalah Customer Service
  • Berkomunikasi efektif dan berkomunikasi terapeutik dokter-pasien adalah Customer Service
  • Mengatasi keluhan dan menjadikannya Service Excellent adalah Customer Service
Ada puluhan bahkan ratusan lain lagi jika mau disebutkan semua,singkatnya adalah seluruh yang kita lakukan atau telah kita lakukan bahkan yang akan kita lakukan adalah Customer Service, persoalannya adalah bagaimana melakukannya dan menjadi SERVICE EXCELLENCE sesuai VAlue yang telah Kita tentukan sendiri:) Kejadian yang sering sa temukan adalah, karena harga perawatan yang tidak dapat ditingkatkan, profesional medis ‘melupakan’ tentang pentingnya Makna pelayanan ini, padahal bukankah guru-guru dan dosen kita dahulu selalu mengatakan, “..perlakukan setiap pasien seperti keluarga sendiri, sebagai seorang teman baik yang membuat kita berhutang budi..” ?

3. DIFFERENTIATION as Dentistpreneur

Untuk yang terakhir ini, rasanya tidak perlu lagi dijelaskan bukan? kita semua tahu arti differensiasi namun hanya seorang Dentistpreneur yang memiliki kemampuan kreatif dalam leadership & entrepreneurship yang mampu menciptakannya, karena differensiasi itu bersifat dinamis. Apakah memiliki kemampuan Implant, orthodontic, Veneer Aesthetic suatu differensiasi? yaa kemampuan itu suatu differensiasi 10 tahun lalu:) Dalam salah satu buku marketing (maaf saya lupa yang menulisnya:p) , dikatakan bahwa differensiasi tidak harus spektakuler dan bermodal besar, meskipun dengan modal besar akan lebih signifikan (:p), namun dengan memiliki kebiasaan dan kemampuan inovasi dan kreatifitas yang ‘out of the box’ terhadap VALUE dan kemampuan SERVICE EXELLENCE yang baik, pekerjaan membentuk differensiasi menjadi seperti kebiasaan sehari-hari, Seperti melakukan carving anatomi yang estetis di tambalan anterior atau posterior kita:) Membentuk konsep currency dalam komunitas Dentistpreuner merupakan salah satu strategi teknis dari sebagian marketing, karena banyak sekali yang membuat kita berbeda hanya dengan memahami VALUE, hal ini adalah hal yang Sederhana, saya tidak pernah mengatakan Mudah/ easy,  namun Sederhana/ Simpledan siapapun dapat melakukannya dengan mengoptimalisasi kemampuan Komunikasi, leadership, Marketing, pengetahuan psikologis, perbendaharaan fakta dan jurnal ilimiah, dsb…. Selamat Membuka RAHASIA Meningkatkan Profit bagi klinik Sahabat Dentistpreneur dengan membangun konsep CURRENCY:)   SALAM DENTISTPRENEUR   (Martin Febrian,drg)   sumber artikel :https://dentistpreneur.com/dentistpreneur/dental-business-marketing-dentistpreneur/3-rahasia-dentistpreneur-mengubah-harga-menjadi-currency/

Bagikan produk ke :