Pada tahun 1935, ahli kimia Austria Ferdinand Munz pertama kali mensintesis asam etilendiaminotetraasetat, yang lebih dikenal dengan EDTA, yang memiliki kemampuan untuk mengelat dan menghilangkan bagian mineral dari lapisan smear, oleh karena itu sering digunakan sebagai larutan irigasi dalam endodontik. EDTA memiliki berbagai aplikasi dalam berbagai industri karena kemampuannya untuk menyekuestrasi ion logam, yaitu sebagai agen pengkelat.
Mekanisme aksi EDTA adalah ekstraksi protein dari permukaan bakteri dengan menggabungkan dengan ion logam dari lapisan sel mereka, menyebabkan kematian mereka.
EDTA sering digunakan dalam kombinasi dengan irigan endodontik lainnya, misalnya natrium hipoklorit, karena sendirian tidak mampu menghilangkan komponen organik dari lapisan smear secara efektif. Irigan ini biasanya digunakan dalam konsentrasi 17% dan memiliki kemampuan untuk menghilangkan lapisan smear ketika berada dalam kontak langsung dengan dinding kanal akar selama kurang dari 1 menit, memiliki kemampuan untuk menghilangkan kalsium hingga 50 μm, yaitu terbatas pada dirinya sendiri dan sudah cukup untuk membuka saluran oklusi halus.
Gambar: Bagian apikal terlihat setelah dilakukan irigasi dengan EDTA 17% dan NaOCL 2,5% dimana terlihat penghilangan lapisan smear yang lengkap dengan saluran dentin terbuka dengan retakan dan kerusakan dentin antartubulus. Gambar A x1000 dan gambar B x4000.
Sumber: A Newly Prepared Solution for the Removal of the Smear Layer – Scientific Figure on ResearchGate.
Terkait interaksi yang dapat terjadi dengan irigan lain seperti sodium hypochlorite, disimpulkan bahwa kedua irigan harus digunakan secara terpisah, karena EDTA menyebabkan sodium hypochlorite kehilangan kemampuannya untuk melarutkan jaringan.