Recruitment Dokter Gigi di Klinik Gigi

Klinik gigi sebagai sebuah bentuk bisnis harus diperlakukan layaknya sebuah bisnis. Namun banyak owner klinik gigi yg melakukan perekrutan personil-personilnya tidak mengikuti bagaimana layaknya sebuah bisnis merekrut personil-personilnya. Perekrutan personil di klinik gigi cenderung buru-buru, sehingga turn over karyawan dan dokter gigi juga cenderung besar. Bisnis klinik gigi adalah sebuah bisnis yg bergerak di ranah bisnis jasa, dimana konsumen dalam hal ini pasien, membeli “janji” dari klinik gigi bahwa nanti sakit giginya akan sembuh, atau nanti bentuk giginya akan seperti ini, atau nantinya fungsi giginya akan lebih baik dari saat ini dan lain-lain. Karena konsumen (pasien) tidak bisa melihat hasilnya sebelum dia melakukan transaksi (treatment). Berbeda halnya dengan bisnis barang, dimana calon pembeli sudah bisa melihat barang yg akan dia beli, bahkan bisa mencobanya terlebih dahulu. Jadi jelas bahwa klinik gigi dalam bisnisnya adalah menjual janji atau harapan kepada pasien.
Baca Juga: Tips Recruitment Dokter Gigi pada Klinik Gigi(Opens in a new browser tab) Baca Juga: Membangun Bisnis Dental - Part 1 : Persiapan(Opens in a new browser tab)
Dalam operasionalnya, klinik gigi melakukan marketing atau pemasaran dengan menampilkan gambar/foto yg menggambarkan kira-kira nanti pasien akan mendapatkan hal yg sama seperti apa yg ada pada foto. Tugas berat seorang owner klinik gigi adalah memastikan bahwa pasien-pasien kliniknya akan mendapatkan apa yg dijanjikannya kepada para pasien ketika membuat marketing campaign menggunakan gambar-gambar tersebut. Hal ini bisa tercapai apabila owner klinik gigi bisa memastikan bahwa dokter gigi yg bekerja di klinik giginya bisa memberikan hasil seperti gambar yg menjadi materi marketingnya. Untuk mendapatkan dokter gigi yg sesuai dengan standar sebuah klinik gigi tidaklah mudah dan juga tidak sebentar. Menemukan dokter gigi yg skill dan passion nya sesuai dengan passion sebuah klinik gigi membutuhkan waktu. Karena itu memang diperlukan waktu sang owner untuk selalu terlibat dalam rekrutmen dokter gigi yg akan praktek di klinik giginya. CV Pertama-tama yg dilakukan oleh owner adalah meminta kandidat yg akan melamar, untuk terlebih dahulu mengirimkan CV nya ke klinik gigi. Dari CV dapat dipelajari apakah kandidat memenuhi kriteria untuk diterima bekerja di klinik giginya. Diantara hal yg harus diisi pada CV adalah referensi tempat kerja sebelumnya beserta nomor kontaknya, foto-foto portfolio beberapa pekerjaan yg sudah dilakukannya, dan juga preferensi pendapatan yg dia inginkan dari klinik gigi tersebut.
Baca Juga: Membangun Bisnis Klinik Dokter Gigi , Full-time atau part-time ?(Opens in a new browser tab)
Wawancara Tidak semua kandidat yg mengirimkan CV akan diundang untuk wawancara. Hanya CV yg setelah ditelaah CV nya dan menunjukkan kecocokan dengan klinik, maka kandidat dapat diundang untuk wawancara. Misalkan kandidat sudah mencantumkan referensi kerja dan nomor kontaknya, klinik sudah mengkonfirmasi bahwa kandidat mempunyai track record yg bagus di tempat yg lama. Kemudian kandidat juga menyertakan foto-foto portfolio sebagian pekerjaan unggulannya sebagai bahan wawancara, dan kemudian klinik melihat ada kecocokan antara preferensi pendapatan dan peluang kandidat mendapatkannya di klinik giginya, maka kandidat ini bisa diundang untuk wawancara. Test Case Saat wawancara, owner meminta kandidat untuk menuliskan daftar layanan yg menjadi preferensinya. Sehingga owner bisa mengetahui layanan apa yg ingin dilakukan dan layanan apa yg tidak ingin dilakukan oleh kandidat. Selanjutnya owner akan mencocokkan preferensi layanan kandidat tersebut dengan peta layanan serta tenaga dokter yg ada di klinik giginya. Apabila ada kecocokan, maka owner dapat melanjutkan kepada tahapan test case. Test case adalah owner akan meminta kandidat untuk mengerjakan layanan-layanan yg menjadi preferensinya kepada pasien-pasien di klinik giginya. Apabila dilihat hasil kerjanya sesuai dengan standar kualitas dan kerja di klinik, maka kandidat bisa dipertimbangkan untuk diterima bekerja. Namun apabila hasilnya tidak memuaskan maka owner jangan sungkan-sungkan untuk menolak kandidat tersebut, karena tidak sesuai dengan standar kerja dan kualitas di klinik.
Baca Juga: Mengelola Bisnis Kedokteran Gigi(Opens in a new browser tab)
Kontrak Kerja Apabila semua tahapan sudah dilalui dan kandidat setelah dipertimbangkan bisa diterima, selanjutnya bisa ke tahapan berikutnya yaitu kontrak kerja. Kontrak kerja ini adalah bentuk formal dari ikatan kerja antara kandidat dengan klinik gigi. Kontrak kerja juga menyebutkan lamanya kontrak serta aturan apabila seorang dokter gigi ingin berhenti bekerja.
Baca Juga: Sudah Siapkah Dokter untuk Memiliki Bisnis Klinik Sendiri ?(Opens in a new browser tab)
      disunting dari artikel :https://bisnisklinikgigi.com/index.php/manajemen-sdm-klinik-gigi/89-rekrutmen-dokter-gigi-pada-klinik-gigi

Bagikan produk ke :