Rubber Dam dan Peranannya dalam Perawatan Edondotik

Rubber Dam dan Peranannya dalam Perawatan Edondotik

Rubber dam adalah standar American Association of Endodontists (AAE) dalam perawatan endodontik, di mana “cleaning, shaping, desinfeksi, dan obturasi dari seluruh saluran akar diselesaikan menggunakan teknik aseptik dengan isolasi gigi rubber dam jika memungkinkan” [1]. Bahkan, instrumen ini telah tersedia untuk profesi gigi selama lebih dari 140 tahun. Dr. Sanford C. Barnum yang pertama kali memperkenalkannya ke dalam profesi gigi pada tanggal15 Maret 1864. Sejak itu, sejumlah studi bermunculan untuk meneliti kepraktisan dan metode penerapannya dalam dunia kedokteran gigi [2].

Seberapa penting penggunaannya dalam edondotik?

Sayangnya, penggunaan rubber dam yang telah diajarkan secara universal dan direkomendasikan oleh organisasi profesi tidak bersambut baik oleh banyak dokter gigi. Alasannya adalah kekhawatiran terhadap penerimaan pasien, waktu yang dibutuhkan untuk penggunaannya, biaya yang mahal, serta pelatihan yang tidak memadai [1, 2]. Faktanya, tidak menggunakan alat ini telah terbukti memengaruhi pemilihan irigasi saluran akar, yang berdampak negatif pada hasil pengobatan dan membahayakan pasien, karena berisiko menelan atau mengeluarkan bahan dan instrumen edondotik. Studi juga melaporkan bahwa kecelakaan yang banyak terjadi dalam praktik gigi di Inggris adalah tertelannya jarum file saat prosedur pengobatan. Inilah mengapa pentingnya penggunaan rubber dam, salah satunya untuk melindungi pasien [1, 2]. Seiring perkembangan teknologi, alat ini pun didesain dengan berbagai variasi baru,sehingga penggunaannya lebih mudah dan dapat digunakan secara rutin oleh praktisi gigi untuk perawatan saluran akar [1, 2].

Peran rubber dam dalam edondotik

Ada tiga peranan utama penggunaan rubber dam dalam edondotik, yaitu [1, 2]:
  1. Menyediakan bidang operasi aseptik, serta mengisolasi gigi dari kontaminasi mulut dan saliva. Hal ini dikarenakan kontaminasi saluran akar dengan air liur dapat memasukkan mikroorganisme baru ke saluran akar yang dapat memperlama proses pengobatan danmengurangi prognosis.
  2. Memfasilitasi penggunaan obat-obatan kuat yang diperlukan untuk membersihkan sistem saluran akar.
  3. Melindungi orofaring pasien dari kemungkinan aspirasi atau menelan instrumen, obat-obatan, larutan irigasi, atau puing-puing edondotik lainnya. Tindakan ini sekaligus melindungi jaringan lunak (seperti gingiva, lidah, bibir, dan pipi) dari alat, tangan, obat-obatan, dan potensi trauma selama prosedur operasi dilakukan.
Contohnya, ketika penggunaan turbin udara menghasilkan pembentukan aerosol dan tetesan (droplets) yang biasanya terkontaminasi dengan bakteri dan darah. Aerosol dan droplets adalah jalur potensial penularan penyakit menular, seperti campak, tuberkulosis, SARS, hepatitis, dan AIDS. Jika menggunakan rubber dam, dapat menurunkan secara signifikan kandungan mikroba dalam aerosol yang dihasilkan dari turbin udara selama prosedur operasi, sehingga mengurangirisiko infeksi silang di dalam praktek gigi, bahkan hingga 98,5% [2, 3].

Jenis-jenis rubber dam yang tersedia dalam kedokteran gigi

Menurut Carrotte (2004) dalam British Dental Journal (BDJ), ada beberapa jenis rubber dam yang digunakan dalam kedokteran gigi, yaitu [3]:
  1. Rubber dam sheets: tersedia dalam tiga ketebalan untuk aplikasi yang berbeda, yaitu tipis, sedang, dan tebal. Jenis yang paling tipis lebih rentan membelah, dan yang paling berat lebih sulit dimanipulasi, sehingga yang paling banyak digunakan adalah yang ketebalannya sedang.
  2.  Rubber dam punch: single table rubber dam punch adalah versi yang lebih baik dari sebelumnya. Pelat putar pada punch lama jarang digunakan, sehingga sering terjadi keausan yang mengakibatkan lubang menjadi kotor. Kondisi ini dapat menyebabkan rubber dam terbelah saat direntangkan.
  3. Rubber dam stamp: sering digunakan untuk menandai posisi lubang yang akan dilubangi sesuai dengan gigi pasien pada saat isolasi gigi tunggal atau ganda.
  4. Rubber dam forceps: digunakan untuk membawa penjepit ke gigi. Tersedia juga dengan beberapa desain forsep dan dapat digunakan dengan pegangan di atas tangan atau di bawah tangan.
  5. Rubber dam clamps: tersedia dalam berbagai macam bentuk dan ukuran, yang diharapkan bisa sesuai untuk setiap gigi dan situasi yang memungkinkan.Jika dipasang dengan benar, penjepit harus memiliki empat titik kontak dengan gigi. Jika tidak, maka akan bergoyang ke belakang dan ke depan atau terlepas sepenuhnya.
  6. Rubber dam frame: versi lamanya memiliki penahan kupu-kupu, yang kini telah diganti dengan bingkai plastik atau logam dengan ujung atau peniti yang tajam.Untuk kenyamanan pasien, dokter gigi bisa meletakkan kain kasa kecil di antara karet dan kulit pasien. Dokter gigi pun bisa menempatkan penyangga di antara gigi pada sisi yang tidak berfungsi untuk meredakan ketegangan otot pasien.
 

Persiapan menggunakan rubber dam

Sebelum dokter gigi melakukan pengobatan dengan rubber dam, ada baiknya menjelaskan dulu kepada pasien tujuan dan alasan pengunaannya. Mengapa? Karena banyak pasien yang belum terpapar dengan instrumen ini dan mungkin tidak memahami atau takut saat menggunakannya. Dokter gigi juga bisa mengingatkan pasien bahwa mereka dapat bernapas dan menelan dengan normal atau meminta ejektor air liur saat diperlukan. Selain itu, dokter gigi atau asisten harus membersihkan kontak gigi yang diisolasi sebelum penempatan rubber dam. Setelah pasien memahami pentingnya penggunaan rubber dam dalam perawatan saluran akar, dokter gigi dan asisten bisa mempersiapkan rubber dam yang sesuai dengan kondisi dan urgensinya. Kemudian, lubang dibuat untuk gigi dengan template yang telah tersedia, tetapi teknik gaya bebas lebih disukai, karena tidak ada dua mulut yang sama. Sering kali, gigi manusia tidak sejajar sempurna dan lubang perlu mengimbangi hal ini. Jika Anda mengisolasi kuadran rahang bawah, maka mulai dengan melubangi gigi seri tengah di garis tengah 1,5 inci dari dasar rubber dam — jika mengisolasi kuadran rahang atas, mulailah dengan 1 inci dari atas. Tindakan ini akan membantu Anda memastikan rubber dam berada pada posisi yang tepat di atas mulut dan menutupi bibir pasien. Setelah melihat gigi pasien, lubang yang tersisa biasanya dapat dilubangi dengan jarak 3 - 4 mm menggunakan lubang terkecil untuk gigi anterior, ukuran tengah untuk bikuspid, dan lubang besar untuk gigi geraham. Cara termudah untuk membuat lubang tanpa merobek rubber dam adalah dengan mendorong pelubang melalui lubang. Untuk memudahkan pergerakan rubber dam di antara kontak gigi, dokter gigi dapat menggunakan pelumas larut air. Umumnya, ini tersedia secara komersial dari perusahaan pemasok alat gigi atau di apotek sebagai krim cukur tanpa sikat. Menempatkan sedikit pelumas ini di antara lubang dengan aplikator kapas kecil juga sangat membantu saat flossing [4]. Cobra Dental menyediakan segala kebutuhan dokter menyangkut produk ini serta menyediakan Rubber dam Kit untuk kebutuhan perawatan kedokteran gigi   Referensi: [1] Makassar Dental Journal (2020). http://jurnal.pdgimakassar.org/index.php/MDJ/article/view/302/310. Diakses pada 15 April 2021. [2] NIH (2009). https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19825034/. Diakses pada 15 April 2021. [3] BDJ (2004). https://www.nature.com/articles/4811799. Diakses pada 15 April 2021. [4] Aegis Dental Network (2011). https://www.aegisdentalnetwork.com/ida/2011/06/using- the-rubber-dam-for-operative-dentistry. Diakses pada 15 April 2021.

Tags :

#alat kesehatan dokter gigi #endo #perawatan endodontik #perawatan saluran akar #Rubber dam #rubber dam clamps #rubber dam dalam perawatan endodontik #rubber dam forcep #rubber dam Frame #rubber dam punch #rubber dam sheet #rubber dam stamp #ruber dam

Bagikan produk ke :