Seberapa Penting Restorasi Gigi untuk Memperbaiki Penampilan Gigi Anda?

Seberapa Penting Restorasi Gigi untuk Memperbaiki Penampilan Gigi Anda?

Memiliki penampilan gigi yang indah mulai dari struktur, bentur dan warna yang putih bersih merupakan dambaan semua kalangan masyarakat mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Saat ini kebutuhan terkait perawatan gigi menjadi bagian dari upaya untuk mencegah dan mengatasi penyakit gigi dan mulut serta menghindari terjadinya kecacatan sehingga setiap orang dapat memiliki gigi yang sehat. Salah satu bentuk kebutuhan akan perawatan gigi adalah restorasi gigi. Restorasi gigi dapat membantu mengembalikan fungsi gigi.

Apa Tujuan Restorasi Gigi?

Bentuk perawatan untuk memperoleh gigi yang sehat dengan restorasi gigi saat ini banyak diminati oleh masyarakat. Beberapa tujuan dilakukannya restorasi gigi adalah memperbaiki kerusakan yang terjadi pada gigi, mengurangi terjadinya kerusakan gigi. Melindungi jaringan pulpa dan struktur gigi, mempertahankan fungsi gigi untuk mengunyah makanan, memperindah penampilan gigi (fungsi estetika), serta memberikan kemudahan dalam mempertahankan oral hygiene [1]. Kebutuhan restorasi gigi bergantung pada diagnosis yang dilakukan oleh dokter.

Apa Saja Jenis-Jenis Restorasi Gigi?

Ada beberapa jenis restorasi gigi yang dilakukan oleh dokter gigi. Menurut GV Black, restorasi gigi dibagi menjadi restorasi kelas I, kelas II, kelas II, kelas III, kelas IV, dan kelas V [2]. berikut adalah penjelasan masing-masing jenis restorasi gigi.
  • Restorasi gigi kelas I
Restorasi gigi kelas I merupakan jenis restorasi gigi yang dilakukan pada bagian permukaan oklusal gigi posterior, dua pertiga oklusal dari permukaan fasial dan lingual gigi molar, dan permukaan palatal gigi anterior rahang atas.
  • Restorasi gigi kelas II
Restorasi gigi keas II merupakan jenis restorasi gigi yang dilakukan padasatu atau kedua permukaan proksimal gigi posterior.
  • Restorasi gigi kelas III
Restorasi gigi kelas III merupakan jenis restorasi gigi yang dilakukan pada permukaan mesial atau distal dari gigi insisivus atau kaninus.
  • Restorasi gigi kelas IV
Restorasi gigi kelas IV merupakan jenis restorasi gigi yang dilakukan pada permukaan proksimal gigi anterior yang telah meluas sampai ke sudut insisal.
  • Restorasi gigi kelas V
Restorasi gigi kelas V merupakan jenis restorasi gigi yang dilakukan pada pada 1/3 diatas servikal bagian bukal lingual gigi.

Macam-macam Bahan yang digunakan Restorasi Gigi

Ada berbagai macam bahan yang digunakan dalam proses merestorasi gigi. Baik dokter gigi maupun klien perlu mengetahui jenis bahan dan sifat dari bahan yang digunakan dalam restorasi gigi [3]. Berikut adalah beberapa jenis bahan yang digunakan dalam restorasi gigi.

1. Amalgam

Bahan restorasi amalgam terdiri dari campuran logam perak, tembaga, seng, timah dan merkuri. Beberapa kelebihan pengguaan bahan amalgam dalam restorasi gigi antara lain harga murah, pengaplikasian mudah, waktu pengerjaan lebih singkat dan tidak membutuhkan tehnik tertentu yang sulit. Sedangkan kekurangan penggunaan bahan amalgam dalam restorasi gigi antara lain membutuhkan retensi mekanis terkait preparasi kavitas, adanya kandungan merkuri dan tidak adhesive[3].

2. Resin Komposit

Resin Komposit merupakan jenis bahan restorasi gigi berupa resin matriks yang berikatan kimia dengan filler.Ukuran filler pada resin mempengaruhi sifat fisik polimeralisasi dan estetika. Semakin kecil ukuran filler, maka estetika yang dihasilkan akan semakin baik. Sedangkan semakin besar filler, makan kekuatan bahan akan semakin baik [3]. Kelebihan dari penggunaan resin komposit dalam restorasi gigi antara lain menghasilkan estetika yang lebih baik, lebih sedikit gigi yang dipreparasi, lebih konservatif, dapat berikatan dengan baik misalnya GIC serta dapat berikatan dengan enamel dan dentin sehingga menghasilkan retensi yang lebih baik. Sedangkan kekurangan penggunaan resin komposit antara lain harga mahal, waktu restorasi gigi len tekhnik pengaplikasian resin komposit lebih sulit [3].

3. Glass Ionomer Cement (GIC)

GIC merupakan bahan restorasi gigi yang terdiri dari komponen kaca dan bubuk asam larut air. Bubuk GIC sendiri mengandung alumunium fluoride, komponen silica, alumunium fosfat, dan sodium fluoride. Sedangkan cairan GIC terdiri dari air, tartarat dan asam poliakrilat [6]. Kelebihan penggunaan GIC sebagai bahan restorasi adalah membentuk ikatan yang baik ada enamel dan dentin pada gigi anak-anak dibandingkan dengan resin. Sedangkan kekurangan penggunaan GIC sebagai bahan restorasi antara lai tidak tahan lama, memiliki estetika yang kurang baik dan membutuhkan control khusus [3].

4. Resin Modified Glass Ionomer Cement (RMGIC)

Resin Modified Glass Ionomer Cement (RMGIC) merupakan bahan restorasi gigi yang terdiri atas gabungan antara ionomer kaca dan resin komposit. Adanya resin dapat mencegah terjadinya fraktur sedangkan GIC berfungsi untuk encegah terjadinya mikroleakage [4]. Kelebihan dari RMGIC adalahh mudah dalam proses mpengontrolan, adaptasi yang lebih baik, berikatan secara adhesi pada enamel dan dentin, meningkatkan nilai estetika, dan lebih kuat. Sedangkan kekurangan dari bahan restorasi RMGIC adalah bahan dapat mengalami pengerutan saat proses pengaplikasian dan bahan dapat mengalami perubahan warna karena faktor luar [3].

5. Kompomer

Komponer merupakan bahan restorasi gigi yang terdiri dari alumunium, kalsium, fluorosilikat kaca dan polyacid. Keuntungan dari penggunaan bahan restorasi gigi berupa kompomer antara lain memiliki nilai estetika yang lebih baik, mudah dalam proses pengaplikasian, bahan mudah dipolish dan bahan memilikikekuatan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan GIC. Sedangkan kekurangan dari bahan kompomer antara lain memerlukan teknik yang rumit dalam pengaplikasiannya, terbatasnya peleapasan flour, lebih banyak terjadi mikroleakage, terjadinya ekspansi pada matriks akibat penyerapan air dan sifat fisik bahan mudah menurun akibat lama waktu pemakaian [3].

6. Stainless Steel Crown (SSC)

Stainless Steel Crown (SSC) adalah bahan restorasi gigi yang mengandung 18% kromiun dan 8% nikel [5,6].Kelebihan dari penggunaan bahan SSC adalah waktu pengaplikasian yang lebih singkat dan dapat melingdungi struktur gigi. Sedangkan kelemahan dari bahan SSC aadalah preparasi gigi menjadi lebih banyak dan kurang memuliki estetika yang baik [6]. Restorasi gigi merupakan salah satu upaya yang penting dalam memperbaiki penampilan gigi, sehingga gigi tidak hanya sehat melainkan juga memiliki penampilan yang baik secara estetika. Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam proses restorasi gigi seperti keahlian dokter gigi dan pemahaman terkait bahan restorasi gigi yang akan digunakan nantinya. Keberhasilan dalam restorasi gigi akan memberikan kepuasan yang maksimal bagi klien.
Referensi:
[1] Mahoney E, Kilpatrick N, Johnston T. Restorative paediatric dentistry. In: Cameron AC, Widmer RP eds. Handbook of Paediatric Dentistry. Sydney: Mosby Elsevier., 2008; 71-4. [2] Nisha G, Garg A. Operative dentistry. 2 nd ed., New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher., 2013: 49-8. [3] American Academy of Pediatric Dentistry. Guideline on restorative dentistry. Clinical Affairs Comitte 2015; 37(6): 232-243. [4]Rizzante FAP, Cunali RS, JFS Bombonatti, Correr JM, Gonzaga CC, Furuse AY et al. Indications and restorative techniques for glass ionomer cement. RSBO 2015; 12(1): 83-4. [5] Garg V, Panda A, Shah J, Panchal P. Crowns in pediatric dentistry: a review. J Adv Med Dent Scie Res 2016; 4(2): 41-6. [6] American Academy of Pediatric Dentistry. Guideline on restorative dentistry. Clinical Affairs Comitte 2012; 34(6): 214-221.

Tags :

#alat dan bahan kedokteran gigi #alat kesehatan dokter gigi #manajemen klinik #Pentingnya Restorasi Gigi untuk Memperbaiki Penampilan Gigi Anda #Restorasi Gigi #Restorasi Gigi untuk Memperbaiki Penampilan Gigi #Seberapa Penting Restorasi Gigi untuk Memperbaiki Penampilan Gigi Anda?

Bagikan produk ke :