Cobra Buddies Berencana Buka Klinik Gigi di Masa Pandemi? Pastikan Punya Aerosol Suction!

Cobra Buddies Berencana Buka Klinik Gigi di Masa Pandemi? Pastikan Punya Aerosol Suction!

Perubahan gaya hidup akibat pandemi COVID-19 membuat kita semakin memperhatikan higienitas dan kebersihan. Hal ini merupakan sisi positif yang diperoleh dari fenomena yang sedang dialami. Namun, dalam proses realisasinya, kita perlu beradaptasi dan mempersiapkan dengan matang aktivitas yang akan dilakukan termasuk dokter gigi yang akan membuka klinik di masa pandemi.

Transmisi COVID-19 melalui dua jalur yaitu, melalui droplet dan aerosol. Droplet adalah partikel berat dan tidak dapat berpindah yang berasal dari sekresi individu. Sedangkan, aerosol adalah partikel padat atau cair yang tersebar dan dapat bertahan di udara. Aerosol dapat bercampur dengan saliva maupun darah yang mengandung bakteri atau virus. Droplet dan aerosol berpotensi mengundang penyakit apabila terhirup oleh manusia.

Seperti yang kita ketahui, perawatan dokter gigi menggunakan rotary instrument seperti alat scaler, handpiece, dan water syringe menghasilkan aerosol tinggi. Selain itu, perawatan dokter gigi juga dilakukan dalam kontak yang dekat antara dokter dengan rongga mulut pasien. Keadaan tersebut menyebabkan dokter gigi, pasien, maupun tenaga medis lain yang terlibat berisiko tinggi terinfeksi mikroorganisme termasuk virus COVID-19. 

Baca Juga: Cara ampuh Dokter gigi mencegah penularan Covid-19 Baca Juga: Bagaimana Dokter Gigi menciptakan rasa "aman" saat New Normal
[caption id="attachment_115774" align="aligncenter" width="300"]Gambar 1. Dental aerosol dan droplet Gambar 1. Dental aerosol dan droplet[/caption]  

Bahaya risiko tersebut membuat masyarakat menjadi takut untuk ke dokter gigi. Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh Drg. Ratu Mirah Afifah, Head of Sustainable Living Beauty & Personal Care and Home Care Unilever Indonesia Foundation, yang melibatkan 6.700 reponden diperoleh data bahwa sebanyak 59% responden tidak mau ke dokter gigi walaupun mengalami masalah gigi. Kemudian, hanya 32% yang mengaku pernah mengunjungi dokter gigi selama pandemi dan sebanyak 39% bahkan tidak ke dokter gigi dalam setahun terakhir. 

Sebagai upaya dalam mengatasi hal tersebut guna membangun kembali kepercayaan pasien, dokter gigi perlu meningkatkan manajemen perawatan pasien dan menerapkan protokol kesehatan tindakan kedokteran gigi sebelum berniat untuk membuka klinik di masa pandemi. Salah satu alat yang membantu dokter gigi untuk menurunkan risiko infeksi virus adalah aerosol suction

Apa itu aerosol suction?

[caption id="attachment_115760" align="aligncenter" width="300"] Gambar 2. Aerosol Suction[/caption]

Dental exhaust aerosol suction merupakan alat yang berfungsi sebagai sirkulator udara dalam praktik kedokteran gigi yang mampu menghisap partikel droplet maupun aerosol dalam tekanan tinggi untuk mencegah dua hal tersebut tersebar di dalam ruangan. Alat ini membantu dalam meminimalisir penyebaran droplet yang keluar dari mulut pasien, bersamaan dengan aerosol yang timbul selama perawatan. Sehingga, risiko droplet keluar dari mulut pasien, menyebar ke dalam ruangan, atau menempel pada peralatan dokter gigi dapat diminimalisir. 

Aerosol suction memiliki 2 bagian utama yakni:

  1. Suction unit

Pada bagian ini meliputi lengan suction. Lengan suction harus cukup panjang agar dapat mencapai area kerja dan asisten. Selain itu, lengan suction idealnya dilengkapi dengan bagian yang fleksibel sehingga dapat memudahkan penyesuaian posisi kerja.  Four handed dentistry sedikitnya membutuhkan lengan suction sepanjang 1,5 m atau lebih dengan daya listrik diatas 1000 watt agar dapat memberikan daya hisap aerosol yang lebih besar.

  1. Unit sterilisasi 

Untuk mendukung dalam proses desinfeksi droplet dan aerosol, mesin aerosol suction memerlukan 4 mekanisme utama, yaitu: penyaring utama, sinar UV, ion plasma, dan penyaring HEPA.

Penyaring utama berfungsi untuk membersihkan seluruh debu dan partikel debris yang tercampur dengan udara dan air pada aerosol. Udara yang sudah disaring kemudian disterilisasi dengan sinar UV yang dapat membunuh mikroba dan virus. Ion plasma memiliki peran penting untuk membunuh mikroba dan virus. Selanjutnya, partikel akan masuk ke dalam penyaring HEPA. 

Umumnya penyaring HEPA saat ini terdiri dari tautan fiber glass yang diputar dan dipelintir ke berbagai arah untuk menciptakan bentuk labirin. Penyaring HEPA dengan efisiensi 99,9% dan lampu UV untuk sterilisasi sangat dianjurkan diterapkan pada seluruh produk dental yang digunakan dalam klinik dokter gigi pada masa pandemi COVID-19. Penyaring HEPA dipercaya dapat menangkap 99,97% partikel dengan diameter 0,3 mikron atau diatasnya. Sebagian besar aerosol yang diproduksi manusia saat batuk berukuran <1 mikron dan virus COVID-19 memiliki diameter 0,06-0,14 mikron. Penyaring HEPA dinyatakan sangat efektif dalam menangkap aerosol dan droplet yang mengandung virus COVID-19

Udara yang telah melewati seluruh proses filtrasi dan sterilisasi kemudian akan keluar kembali melewati motor vakum dan dilepas ke ruangan sebagai udara bersih dan aman. Cairan yang telah disterilisasi akan dibuang menggunakan bantuan pompa elektrik akan langsung dialirkan ke saluran pembuangan air. 

Aerosol suction hendaknya tidak mengeluarkan suara bising yang dapat mengganggu kenyamanan pasien dan konsentrasi dokter gigi. Selain itu, aerosol suction yang dapat dikontrol melalui remote control akan memudahkan pekerjaan dokter gigi dan meminimalisir mobilitas di dalam ruang perawatan. 

Pengendalian produksi aerosol dan droplet selama perawatan gigi dan mulut harus menjadi pertimbangan utama dokter gigi yang akan membuka klinik di masa pandemi COVID-19 karena dapat menjadi jalur transmisi penyakit antara pasien-dokter gigi-dan asisten operator/tenaga kesehatan yang terlibat dalam ruang perawatan. Penggunaan aerosol suction terbukti memaksimalkan sterilisasi ruang perawatan yang dapat memberikan rasa aman kepada pasien. 

Pesan Microscope COXO Aerosol Suction Machine Disini!
Daftar Pustaka:
  1. Amtha, R.,. Indrayadi, G., Iwan, D., Armelia, S., Citra, F. Panduan dokter gigi dalam era new normal. Indonesia: Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia; 2020. 5p.
  2. Hervina, Haris, N. Perubahan manajemen pasien dan pemilihan tindakan kedokteran gigi di masa pandemi COVID-19. Prosiding Webinar Nasiona Peranan Perempuan/Ibu dalam Pemberdayaan Remaja di Masa Pandemi COVID-19, Universitas Mahasaraswati Denpasar.  2020: 170-174 pp.
  3. Anonym. Selama Pandemi, masyarakat Indonesia Cuek Soal Kesehatan Gigi [internet]. Mediaindonesia. 2021 [disitasi tanggal 16 Oktober 2021] tersedia pada:https://mediaindonesia.com/humaniora/392047/selama-pandemi-masyarakat-indonesia-cuek-soal-kesehatan-gigi
  4. Hastuti, N., Sitti, N,D. Studi tinjauan pustaka: Penularan dan pencegahan penyebaran COVID-19. An-Nada: Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2020;7(2): 70-76 pp.
  5. Imaduddin, F., Seraf, S,O., Budi, S., r.Lullus. Design evaluations of aerosol suction machine for dental treatment practice in COVID-19 Era. Mekanika: Majalah Ilmiah Mekanika. 2020;20(2):99-106 pp.
  6. Stevanie, C. Efektivitas extraoral suction praktik kedokteran gigi di masa pandemic COVID-19. Jurnal Kedokteran Meditek. 2020;26(3):159-163 pp. 
  7. Siswantomo, F, D., Budi, T. Perancangan dental extraoral suction untuk mengurangi resiko penularan dan penyebaran COVID-19 di klinik dokter gigi. Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar. 2021: 348-353 pp. 
 

Tags :

#aerosol suction #covid19 #droplets #jurnal dokter #klinik #klinik gigi

Bagikan produk ke :