Cara Kerja Autoklaf dan Manfaatnya Bagi Kedokteran Gigi

Cara Kerja Autoklaf dan Manfaatnya Bagi Kedokteran Gigi

Autoklaf adalah alat yang digunakan untuk pengaturan medis pengolahan ulang dental instrumen, sertasterilisasi peralatan dan limbah laboratorium. Singkatnya, autoklaf bekerja dengan menggunakan uap bertekanan, yang memungkinkan uap mencapai suhu tinggi yang diperlukan untuk membunuh mikroba dan spora dengan cepat.

Menurut Pedoman Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) untuk Desinfeksi dan Sterilisasi Fasilitas Kesehatan, uap bertekanan adalah metode sterilisasi yang paling banyak digunakan dan dapat diandalkan. Selain membunuh mikroorganisme berbahaya dengan cepat, alat ini juga murah dan tidak beracun [1]. Simak terus ulasan berikut untuk mengetahui detail cara kerja autoklaf dan manfaatnya bagi kedokteran gigi!

Apa itu autoklaf?

Autoklaf adalah alat medis yang menggunakan uap bertekanan untuk mensterilkan peralatan medis dan gigi. Ini merupakan cara yang luar biasa efisien untuk mensterilkan peralatan gigi, karena 3 menit paparan uap pada suhu 134 0C memberikan tingkat sterilisasi yang setara dengan 2 jam paparan udara kering pada suhu 160 0C [2]. Proses sterilisasi ini membunuh sejumlah kontaminan berbahaya, termasuk spora, bakteri, jamur, dan virus. Kelembaban uap menerjemahkan panas secara efisien ke item dalam autoklaf, yang pada gilirannya memecah struktur protein dari virus, bakteri, atau jamur apa pun.
Baca Juga: Autoklaf 101: Jangan Sampai Salah Pilih!(Opens in a new browser tab) Baca Juga: Jenis-Jenis dan Tips Memlih Autoklaf dalam Kedokteran Gigi(Opens in a new browser tab) Baca Juga: Inilah Sterilisasi Alat Kesehatan yang Tepat Untuk Klinik Anda!(Opens in a new browser tab)

Bagian-bagian alat autoklaf

Untuk tahu cara kerja dan langkah-langkah menggunakan autoklaf, Anda perlu mengetahui apa saja bagian dari alat sterilisasi ini, yang terdiri atas [3]:
  1. Chamber: ruang yang terbuat dari campuran stainless dan baja untuk meletakkan barang yang ingin disterilkan. Umumnya, dilengkapi juga dengan keranjang untuk mengangkat barang dari pemanas dan air.
  2. Pengukur tekanan: dalam satuan pound per inci persegi (PSI).
  3. Thermostat atau termometer: kontrol on/off dan maksimum/minimum pada autoklaf, sehingga suhu stabil dan tidak berubah drastis (naik atau turun). Ini memberikankeamanan yang lebih pada barang yang akan diautoklaf maupun pengguna.
  4. Katup pengaman: sistem keamanan bagi pengguna dimana thermostat tidak berfungsi atau rusak. Biasanya, ini dihubungkan langsung ke bagian chamber.
  5. Timer: untuk memperkirakan siklus waktu yang dibutuhkan autoklaf untuk suatu bahan.
  6. Pemanas: terbuat dari stainless steel dan memiliki bentuk melingkar. Ini juga ditutupi dengan bahan terisolasi untuk melindungi perangkat dari bahaya apa pun.
  7. Lampu indikator dan sensor air:
    1. Lampu indikator berwarna merah melambangkan catu daya atau pengoperasian perangkat, hijau melambangkan pemanas bekerja, dan kuning menunjukkan proses sterilisasi selesai.
    2. Sensor air menunjukkan informasi terkait air yang digunakan. Air yang digunakan harus merupakan air destilasi, guna mencegah terbentuknya kerak atau karat.
  8. Sakelar: dilengkapi dengan sakelar on/off untuk mengalirkan arus tinggi, karena alat membutuhkan arus yang tinggi untuk pemanas (berkisar antara 0-15 A).

Cara kerja autoklaf

Semua jenis autoklaf beroperasi menggunakan prinsip yang sama, yaitu pintu dikunci untuk membentuk ruang tertutup, dan semua udara di dalam ruang itu diganti dengan uap. Uap kemudian diberi tekanan untuk membawanya ke sterilisasi yang diinginkan dalam waktu yang diinginkan. Setelah siklus selesai, uap habis dan barang dapat dikeluarkan. Adapun cara kerja autoklafdapat dibagi menjadi 3 tahap, yaitu fase pengkondisian (udara dikeluarkan dari ruang tekanan), fase pemaparan (uap terus dipompa ke dalam ruang), dan fase pembuangan (ketika uap dikeringkan dan disterilkan, barang mengering) [4].
  1. Fase pembersihan atau pengkondisian: uap mengalir melalui ruang sterilisasi dan mulai menggantikan udara, suhu dan tekanan pun perlahan naik.
  2. Fase eksposur (sterilisasi): sistem kontrol autoklaf diprogram untuk menutup katup pembuangan, yang menyebabkan suhu dan tekanan interior meningkat ke setpoint yang diinginkan. Program kemudian mempertahankan suhu yang diinginkan sampai waktu yang diinginkan tercapai.
  3. Fase pembuangan: tekanan dilepaskan dari ruang sterilisasi melalui katup pembuangan dan interior dikembalikan ke tekanan sekitar (meskipun isinya relatif tetap panas).

Langkah-langkah sterilisasi autoklaf

Agar proses sterilisasi menggunakan autoklaf aman dan berhasil, berikut langkah-langkah yang harus dilakukan:
  • Periksa volume air dalam autoklaf, pastikan tinggi air pada batas yang ditentukan, dan air yang digunakan adalah air destilasi.
  • Masukkan semua barang yang perlu disterilkan ke dalam ruangan, pastikan semuanya terkena air.
  • Kunci autoklaf rapat dan kencang, agar uap tidak keluar. Katup pengaman autoklaf jangan dikencangkan dulu.
  • Kemudian, nyalakan autoklaf, set timer 15 menit suhu 121 0
  • Tunggu hingga air mendidih dan uap keluar dari katup pengaman, lalu kencangkan. Waktu 15 menit dihitung sejak tekanan mencapai 2 atm.
  • Begitu alarm berbunyi, maka menandakan proses sterilisasi telah selesai. Tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga tekanannya sama dengan udara di lingkungan (0).
  • Barang-barang yang disterilisasi sudah bisa dikeluarkan secara hati-hati.
Baca Juga: Apa itu Autoclave ?(Opens in a new browser tab) Baca Juga: Prosedur Sterilisasi Dan Desinfeksi Alat Kedokteran Gigi(Opens in a new browser tab)

Manfaatnya bagi kedokteran gigi

Proses sterilisasi yang benar memainkan peran mendasar dalam manajemen instrumen dan personel yang baik. Hal ini untuk memastikan kondisi yang lebih efisien dengan waktu praktik yang lebih sedikit. Dewasa ini, alat sterilisasi semakin efisien dalam mencapai hasil yang lebih baik, baik dari segi waktu maupun ukuran, serta memastikan bahan dalam keadaan steril dan siap digunakan dalam waktu yang wajar [5] . Dalam praktik kedokteran gigi yang khas, autoklaf digunakan untuk mensterilkan alat-alat kecil atau handpiece. Namun, dalam praktik gigi yang lebih besar, misalnya operasi gigi, autoklaf yang digunakan berukuran lebih besar dengan lebih banyak ruang. Untuk praktik gigi yang standar, penggunaan autoklaf kemungkinan besar akan mencakup sterilisasi handpiece gigi,sepaket alat, dan alat-alat bedah [6]. Oleh sebab itu, sangat penting untuk memastikan alat atau item tersebut memang dapat diautoklaf sebelum Anda memasukkannya ke dalam autoklaf. Berikut jenis barang atau bahan yang dapat diautoklaf:
  • Barang pecah belah.
  • Besi tahan karat.
  • Peralatan bedah.
  • Sarung tangan.
  • Solusi media.
Sementara itu, beberapa bahan yang tidak dapat diautoklaf meliputi:
  • Baja tahan karat.
  • Klorinatau pemutih.
  • Jaringan tertanam parafin.
  • Kepadatan rendah dan polietilen densitas tinggi.
  • Cairan dalam wadah tertutup.
  • Bahan korosif, reaktif, mudah terbakar atau beracun.
  • Bahan apa pun yang menyentuh permukaan interior autoklaf.

Segera dapatkan manfaat dari Autoklaf untuk klinik gigi anda! Order online autoklaf dengan klik link berikut ini

Risiko tidak menggunakan autoklaf

Setiap praktik gigi akan mendapat manfaat dari penggunaan alat sterilisasi uap. Penggunaan autoklaf dokter gigi akan membantu memastikan bahwa semua mikroba berbahaya hilang dari permukaan peralatan gigi. Oleh karena itu, ada sejumlah risiko signifikan yang mungkin timbul jika autoklaf tidak digunakan dalam pengaturan praktik gigi, yaitu:
  • Peningkatan risiko infeksi silang melalui handpiece yang tidak disterilisasi, karena dapat menyebabkan residu dari darah dan mikroba lain tertinggal di dalam handpiece. Penularan infeksi ini bisa terjadi dari satu pasien ke pasien berikutnya, atau dari pasien ke tenaga kesehatan gigi dan sebaliknya.
  • Kualitas peralatan gigi dapat menurun dalam jangka panjang, karena tidak dibersihkan dari residu mikroba yang dapat merusaknya.
  • Peningkatan keluhan pelanggan karena prosedur gigi dilakukan dengan peralatan yang tidak bersih. Klinik gigi Anda akan dicap buruk, terutama jika mereka membagikan pengalamannya kepada teman-teman mereka. Pada akhirnya, ini dapat memengaruhi calon pasiendi masa depan yang mencari pengobatan di klinik gigi Anda.

Kesimpulan

Autoklaf adalah alat yang digunakan untuk mensterilkan peralatan medis dan gigi. Cara kerja autoklaf ada 3 fase, yaitu fase pembersihan, sterilisasi, dan pembuangan. Penggunaannya dalam praktikkedokteran gigi dipusatkan untuk memastikan tidak ada bakteri, sedimen, dan mikroba yang tertinggal pada peralatan gigi, sehingga menjamin kebersihan dan keamanannya, baik bagi pasien maupun praktisi gigi.

Referensi:

[1] CDC. Steam Sterilization. [Internet].Diakses pada 27 Maret 2022. Tersedia dihttps://www.cdc.gov/infectioncontrol/guidelines/disinfection/sterilization/steam.html. [2] Critical Dental, Autoclave Uses – Its Benefits To Your Dental Practice. [Internet]. Diakses pada 27 Maret 2022. Tersedia dihttps://www.melagautoclave.com.au/autoclave-uses/. [3] Alkadhim, Saif Aldeen. autoclave sterilization process guide. SSRN Electronic Journal [Internet]. 2018 [27 Maret 2022]. 1-8. DOI:10.2139/ssrn.3340320. [4] Consteril. Sterilization for Beginners: The Inner Workings of a Laboratory Autoclave. [Internet]. Diakses pada 27 Maret 2022. Tersedia dihttps://consteril.com/how-does-a-laboratory-autoclave-work/. [5] Laneve et al. Sterilisation in dentistry: a review of the literature. Int J Dent. [Internet]. 2019 [27 Maret 2022]. 2019: 6507286. DOI: 10.1155/2019/6507286. [6] Sasaki JI, Imazato S. Autoclave sterilization of dental handpieces: A literature review. Journal of Prosthodontic Research [Internet]. 2019 [27 Maret 2022].64 (2020): 239-242. DOI: https://doi.org/10.1016/j.jpor.2019.07.013.

Bagikan produk ke :