Cegah Gigi Berlubang Dengan Aplikasi Fluoride pada Gigi

Gigi berlubang atau karies adalah salah satu masalah kesehatan yang paling umum di dunia. Jika tidak dirawat, ini bisa menyerang lapisan gigi yang lebih dalam, menyebabkan sakit gigi yang lebih parah, infeksi, bahkan kehilangan gigi. Nah, salah satu perawatan mulut yang terkenal untuk mencegah masalah ini adalah aplikasi fluoride atau fluor. Bagaimana aplikasi fluoride dapat mencegah gigi berlubang, karies, atau kerusakan gigi? Artikel berikut akan mengulasnya secara lengkap!

Fluoride dan kesehatan gigi

Fluoride (fluor) adalah mineral alami untuk membangun gigi yang kuat dan mencegah gigi berlubang. Mineral ini mendukung enamel gigi (lapisan terluar gigi) yang sehat dan melawan bakteri yang dapat membahayakan kesehatan gigi dan gusi. Jika Anda berisiko tinggi mengalami karies atau gigi berlubang, aplikasi fluorideakan sangat membantu Anda. Pasalnya, gigi berlubang disebabkan oleh aktivitas bakteri yang menumpuk di gigi dan gusi, dan membentuk lapisan plak yang lengket. Plak inilah yang kemudian menghasilkan asam yang dapat mengikis gigi dan jaringan gusi.
Baca Juga: Cara Mencegah dan Mengobati Karies Gigi pada Anak(Opens in a new browser tab)
Jika plak sudah merusak lapisan email, bakteri pun dapat menginfeksi dan merusak saraf dan darah di lapisan inti gigi. Berikut beberapa faktor risiko gigi berlubang[1, 2, 3]:
  • Lokasi gigi, biasanya pembusukan paling sering terjadi di gigi belakang (geraham dan premolar).
  • Gangguan makan, seperti anoreksi dan bulimia.
  • Kebersihan mulut yang buruk.
  • Kurangnya perawatan gigi ke dokter.
  • Pola makan yang buruk.
  • Kebiasaan memberi makan bayi sebelum tidur.
  • Tidak mendapatkan cukup
  • Mulut keringatau air liur berkurang.
  • Kondisi email yang lemah.
  • Tambalan atau perangkat gigi yang aus.
  • Memiliki penyakit maag atau GERD.
  • Konsumsi alkohol yang berlebihan.
Jadi, aplikasi fluor dapat membantu menjaga kesehatan mulut dengan menguatkan lapisan pelindung terluar gigi dan melawan bakteri penyebab gigi berlubang.
Baca Juga: Peran Silver Diamine Fluoride pada Karies Gigi(Opens in a new browser tab)
Aplikasi fluoride sangat bermanfaat bagi anak-anak hingga orang dewasa yang lebih tua. Semakin dini Anda terpapar dengan fluor tingkat rendah, semakin kecil kemungkinan Anda mengembangkan gigi berlubang. Sebuah penelitian menemukan bahwa anak-anak dan remaja yang mendapatkan perawatan fluor selama 1 tahun, berisiko 43% lebih kecil mengalami kerusakan gigi dan gigi berlubang [4]. Orang dewasa yang lebihtua pun juga dapat memperoleh manfaat dari mineral alami untuk kesehatan gigi ini. Sebab, seiring bertambahnya usia, proses remineralisasi menjadi kurang efisien,gigi melemah, hingga rentan terhadap pembusukan. Sebelum ditambahkan ke pasta gigi, penelitian menemukan bahwa orang yang minum air dengan kandungan fluoride 40-60% lebih kecil kemungkinannya mengalami gigi berlubang [5]. Itulah mengapa ADA dan CDC merekomendasikan penambahan sejumlah kecil fluoride ke dalam air minum [6, 7].
Baca Juga: Gigi Anak Karies? Hentikan dengan Cariestop!(Opens in a new browser tab)

Cara kerja

Fluor bekerja dengan mengembalikan mineral ke lapisan permukaan gigi yang telah dikikis oleh sejumlah bakteri mulut berbahaya (remineralisasi), mengurangi demineralisasi, serta menghambat pertumbuhan bakteri penyebab gigi berlubang [1, 2, 8]. Merujuk pada Dr. Niketa V. Shah, seorang dokter gigi di Chicago yang diwawancarai oleh tim Healthline, fluor memang tidak dapat menghilangkan pembusukan. Namun, ini bisa membantu Anda menghentikan pembusukan agar tidak menembus bagian gigi yang lebih dalam – sambil menciptakan permukaan luar gigi yang lebih kuat [1].
Baca Juga: Bahan-Bahan Restorasi Gigi(Opens in a new browser tab)

Jenis fluoride

Ada beberapa jenis fluoride yang tersedia untuk orang dewasa, yaitu [1, 2]:
  1. Perawatanfluoride dengan dokter gigi.
Dokter gigi Anda dapat memberikan perawatan fluoride secara profesional dalam bentuk cairan, busa, gel, atau pernis yang sangat terkonsentrasi.Biasanya, ini dioleskan langsung ke gigi Anda atau ditempatkan di nampan kecil yang pas di atas gigi Anda segera setelah pembersihan. Karena sangat terkonsentrasi, metode perawatan profesional ini mengandung lebih banyak fluor daripada jumlah yang ada di air keran, obat kumur, atau pasta gigi Anda.
  1. Pasta atau obat kumur resep di rumah.
Jika Anda memperoleh pernisfluor secara teratur, biasanya Anda tidak akanmembutuhkan perawatan lagi di rumah. Namun, jika Anda sangat berisiko tinggi,maka penggunaan suplemen fluoridesesuai dengan resep dokter di rumah mungkin diperlukan. Biasanya, iniberupa pasta gigi atau obat kumur.

Keamanan dan efek samping

Fluoridasi pada konsentrasi yang direkomendasikan (0,7 mg/L) aman dan terbukti dapat mengurangi kerusakan gigi pada anak-anak dan orang dewasa[6, 9, 10]. Namun ingat, jika penggunaannya terlalu banyak (overdosis) dan tanpa pengawasan dokter, dapat menyebabkan dampak negatif, seperti [1, 10]:
  • Muncul bintik putih pada gigi dewasa.
  • Perubahan warna gigi atau fluorosis gigi, biasanya ditandai dengan garis,putih buram, atau email berbintik-bintik.
  • Gangguan homeostasis tulang.
  • Penurunan kepadatan tulang.
Sementara itu, toksisitas akut seperti overdosis pil suplemen fluor, dapat menyebabkan [1]:
  • Keringat berlebihan.
  • Dalam kasus yang lebih parah, dapat menyebabkan kematian.
Pastikan Anda selalu menjauhkan suplemen fluoride dari jangkauan anak-anak.

Lantas, berapa banyak fluor yang Anda butuhkan?

American Dental Association (ADA) merekomendasikan Anda untuk menjalani perawatan fluoride di klinik gigi setiap 3, 6, atau 12 bulan, tergantung pada kondisi kesehatan mulut Anda [6]. Berikut rekomendasi jumlah fluoride yang disarankan oleh Mayo Clinic [11]:
  • Bayi baru lahir hingga 3 tahun: 0,1-1,5 mg.
  • Usia 4-6 tahun: 1-2,5 mg.
  • Usia 7-10 tahun: 1,5-2,5 mg.
  • Remaja dan dewasa: 1,5-4 mg.
Asupan fluor yang Anda dapatkan setiap hari ini termasuk dari makanan, air, dan suplemen.Beberapa sumber fluor yang umum meliputi [1]:
  • Makanan yang dimasak dalam air.
  • Ikan yang dimakan dengan tulangnya.
  • Susu formula bayi.
Jika Anda berisiko tinggi mengalami gigi berlubang, dokter gigi Anda mungkin juga meresepkangel fluorkhusus untuk digunakan secara teratur di rumah.

Kebutuhan fluoride untuk anak-anak

Jika anak Anda berusia di bawah 3 tahun, mereka hanya dibolehkan menyikat gigi dengan pengawasan ketat – oleskan hanya selapis tipis pasta gigi berfluoride ke sikat gigi. Sementara itu, untuk anak berusia 3-6 tahun, direkomendasikan pasta gigi berfluoride seukuran kacang polong, dan pastikan mereka meludahkan pasta gigi saat menyikat gigi [6].

Apa yang harus dimakan setelah perawatan fluoride?

Dilansir dari Cornerstone Family Dentistry, ada beberapa instruksi umum pasca perawatan fluoride, di antaranya [12]:
  • Disarankan untuk menunggu 30 menit setelah aplikasi fluor sebelum makan atau minum, agar dapat menyerap sepenuhnya.
  • Hindari makanan dan minuman yang sangat dingin atau panas, serta memiliki tingkat keasaman yang tinggi, karena gigi dan gusi masih sangat sensitif.
Berikut daftar makanan yang harus dihindari:
  • Buah jeruk atau citrus.
  • Makanan pedas.
  • Makanan bertekstur renyah atau keras.
  • Makanan beku atau sangat dingin.
  • Minuman manis.
Berikut daftar makanan yang direkomendasikan setelah perawatan fluoride:
  • Makanan lunak, seperti saus apel, kentang tumbuk, yogurt, pisang, dan sejenisnya.
  • Sup atau makanan cair.
  • Telur rebus.

Kesimpulan

Perawatan fluoride adalah pendekatan yang aman, minimal invasif, dan bebas dari rasa sakit untuk mencegah gigi berlubang dan kerusakan gigi. Sebagai awal yang baik, lakukan perawatan ini ke dokter gigi untuk menghindari kekurangan maupun kelebihan fluor (overdosis). Bila diperlukan, Anda mungkin saja mendapatkan perawatan lagi untuk di rumah sesuai dengan resep dokter Anda. Sebagai informasi tambahan, Cobra Dental juga menghadirkan Frutti Flour Gel Biodinamica dan Cariestop Biodinamica, gel dan cairan fluoride yang dapat mencegah dan menghambat perkembangan karies pada anak-anak. Segera dapatkan hanya di Cobra Dental! Penulis: Afrillia Yenita, S. Gz. Referensi: [1] Healthline. What Are the Benefits, Side Effects, and Recommendations for Fluoride Treatment? [Internet]. Diakses pada 24 April 2022.Tersedia di https://www.healthline.com/health/dental-and-oral-health/fluoride-treatment. [2] Rother Dental. Why You Should Say ‘YES’ to Fluoride Treatments. [Internet]. Diakses pada 24 April 2022.Tersedia dihttps://rotherdental.com/blog/why-you-should-say-yes-to-fluoride-treatments/. [3] Mayo Clinic. Cavities/Tooth Decay.[Internet]. Diakses pada 24 April 2022.Tersedia dihttps://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cavities/diagnosis-treatment/drc-20352898. [4]Marinho et al.Fluoride varnishes for preventing dental caries in children and adolescents. Cochrane Database of Systematic Reviews [Internet]. 2013 [24 April 2022]. 7: CD002279. DOI: 10.1002/14651858.CD002279.pub2. [5]National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine. Dietary Reference Intakes for Calcium, Phosphorus, Magnesium, Vitamin D, and Fluoride. Washington, DC: The National Academies Press [Internet]. 1997[24 April 2022]. DOI:https://doi.org/10.17226/5776. [6] ADA. Fluoride: Topical and Systemic Supplements.[Internet]. Diakses pada 24 April 2022.Tersedia dihttps://www.ada.org/resources/research/science-and-research-institute/oral-health-topics/fluoride-topical-and-systemic-supplements. [7] CDC. Recommendations for Using Fluoride to Prevent and Control Dental Caries in the United States. [Internet]. Diakses pada 24 April 2022.Tersedia dihttps://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/rr5014a1.htm. [8]Annisa A, Ahmad I. Mekanisme fluor sebagai kontrol karies pada gigi anak. Indonesian Journal of Paediatric Dentistry[Internet]. 2018 [24 April 2022]. 1 (1): 63-69. DOI: http://jurnal.pdgi.or.id/index.php/ijpd/article/view/319. [9] ADHA. American Dental Hygienists’ Association Statement Regarding a Study LinkingMaternal Fluoride Exposure during Pregnancy and the IQ Scores of TheirChildren. [Internet]. Diakses pada 24 April 2022.Tersedia dihttps://www.adha.org/resources-docs/Press_Release_ADHA_JAMA_response.pdf. [10] Science Daily. How Too Much Fluoride Causes Defects in Tooth Enamel. [Internet]. Diakses pada 24 April 2022.Tersedia dihttps://www.sciencedaily.com/releases/2020/02/200218143719.htm. [11] Mayo Clinic. Sodium Fluoride (Oral Route, Dental Route, Oromucosal Route).[Internet]. Diakses pada 24 April 2022.Tersedia dihttps://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/sodium-fluoride-oral-route-dental-route-oromucosal-route/description/drg-20066098. [12]​Cornerstone Family Dentistry. Eating After Fluoride Treatment. [Internet]. Diakses pada 24 April 2022.Tersedia dihttps://cornerstonedentistrync.com/eating-after-fluoride-treatment-procedures/.

Bagikan produk ke :