Pengertian, Fungsi, dan Penggunaan Rubber Dam

Pengertian, Fungsi, dan Penggunaan Rubber Dam

Semua dokter gigi tampaknya setuju bahwa perawatan gigi tanpa rubber dam tidak akan berjalan dengan baik. Alat ini memang menawarkan banyak keuntungan untuk pasien serta dokter gigi dan tim, di antaranya meningkatkan bidang perawatan, mempersingkat waktu perawatan, dan melindungi jalan napas pasien selama perawatan.

Namun sayangnya, penghalang karet ini tidak cocok untuk semua jenis perawatan. Artikel berikut akan mengulas secara lengkap tentang pengertian, fungsi, dan penggunaan rubber dam dalam kedokteran gigi.

Apa itu rubber dam?

Rubber dam adalahlembaran tipis, biasanya berukuran 150 mm2, yang terbuat dari lateks atau nitril untuk mengisolasi bagian gigi yang akan dirawat dari bagian mulut lainnya. Dikenal juga dengan dam gigi, dental dam, dam karet, bendungan gigi, atau kofferdam (dalam bahasa Jerman), ini sudah banyak digunakan dalam endodontik, prostodontik, maupun perawatan restoratif umum [1]. Pertama kali dikembangkan oleh Dr. Stanford C. Barnum pada tanggal 15 Maret 1864, rubber dam awalnya bertujuan mengisolasi gigi untuk penempatan foil emas. Seiring berjalannya waktu,metode ini pun semakin diakui, bahkan wajib digunakan dalam perawatan saluran akar atau endodontik [2].
Baca Juga: Yuk Kenali Lebih Dekat Rubber Dam(Opens in a new browser tab) Baca Juga: Apa itu Rubber Dam / Dental Dam ?(Opens in a new browser tab)

Fungsi rubber dam dalam kedokteran gigi

Lebih dari sekadar prasyarat wajib dalam endodontik, rubber dam memiliki banyak kegunaan – menurut sebuah artikel yang diterbitkan dalam BDJ Student tahun 2021 [3]. Oleh karena itu,alat ini harus disediakan di delivery unit yang siap digunakan untuk berbagai macam prosedur operasi dalam kedokteran gigi restoratif sehari-hari. Berikut fungsi rubber dam dalam kedokteran gigi [3, 4]:
  1. Kontrol kelembaban yang sangat baik

Salah satu manfaat rubber dam adalah bertindak sebagai penghalang fisik antara bidang operator yang dipilih dan rongga mulut, sehingga mencegah air liur, darah, cairan sulkus gingiva, udara yang dihembuskan, dan kotoran lainnya mengganggu perawatan restoratif [5].
  1. Retraksi jaringan lunak

Ketika dikonversi dengan benar, penghalang karet ini mampu meretraksi gingiva, sehingga meningkatkan akses ke lesi karies interproksimal yang dalam untuk restorasi langsung, mempersiapkan, dan selanjutnya secara tidak langsung, mengembalikan estetik gigi yang baik.
  1. Keamanan pasien

Aspek keamanan terkait dengan penggunaan rubber dam selama perawatan saluran akar dan saat melepas restorasi amalgam telah diketahui dengan baik. Ini dapat menghilangkan risiko bahan gigi yang berpotensi berbahaya, bahan kimia (terutama natrium hipoklorit), dan instrumen kecil tertelan dan masuk ke dalam saluran gastrointestinal, bahkan lebih buruk, terhirup ke dalam paru-paru.
  1. Mencegah penularan infeksi

Air liur pasien dapat menampung paparan yang menghasilkan aerosol (AGE). Tetesan aerosol ini bisa saja mengandung mikroorganisme pernapasan menular, misalnya SARS-CoV-2, sehingga dapat berisiko bagi dokter dan perawat selama prosedur.Oleh karena itu, penggunaan rubber damdapat mengurangi risiko transfer infeksi yang ditimbulkan oleh AGE [2].
  1. Praktik kedokteran gigi yang bebas stres

Bagi dokter gigi, rubber dam sangat bermanfaat untuk mengisolasi bidang pandang, sehingga dapat meningkatkan akses dan visibilitas. Dokter pun bisalebih fokus selama prosedur operasi tanpa gangguan dari jaringan lunak lokal, cermin berkabut, pasien yang banyak bicara, dan juga menghalangi pandangan sisa gigi selama perawatan. Bagi perawat,dengan menutup dan menarik kembali jaringan lunak, serta melindungi jalan napas pasien, penggunaan dental dam akan membebaskan mereka selama prosedur, sehingga bisa lebih fokus untuk memberikansuction, instrumen, atau material lainnya dengan lebih mudah. Bagi pasien, menggunakan bendungan gigi memberikan pengalaman yang lebih santai dan nyaman selama menjalani perawatan gigi. Pasien tidak merasakan intrusi instrumen, tangan, ataupun cairan di mulut mereka [6].
  1. Melindungi jaringan lunak

Manfaat rubber dam yang juga tidak kalah penting adalah melindungi jaringan lunak yang secara default juga menawarkan perlindungan – meskipunrelatif lemah – dari tindakan pemotongan bur atau instrumen tajam lainnya. Hal ini paling jelas ketika bekerja di bagian posterior, yaitu pada gigi geraham kedua atau ketiga, di mana akses terbatas dan kedekatan dengan lidah yang aktif dapat membuat prosedur jadi lebih menuntut.
  1. Potensi perekat yang ditingkatkan

Protokol klinis untuk penggunaan bahan berbasis resin, baik dalam restorasi komposit langsung maupun tidak langsung, menuntut bidang yang bebas kontaminan untuk hasil perekat yang optimal. Ini juga yang menentukan keberhasilan pengobatan dalam jangka panjang. Namun, perlu dicatat bahwa sebuah tinjauan tahun 2016 mengungkapkan bahwa perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait hal ini, karena ada studi kualitas yang bertentangan dan terbatas untuk membuktikan hubungan langsung antara penggunaan rubber dam dalam kedokteran gigi restoratif dan tingkat kegagalan yang lebih rendah [7].
Baca Juga: Benarkah Tidak ada Alat Rubber Dam tidak ada Perawatan Endodontic?(Opens in a new browser tab) Baca Juga: Rubber Dam: Standard emas Isolasi dalam kedokteran gigi(Opens in a new browser tab)

Penggunaan rubber dam dalam kedokteran gigi

Sebelum memasang rubber dam ke mulut pasien, ada beberapabasic dental dam kityang dokter gigi dan tim perlu persiapkan, seperti [4]:
  1. Dental dam sheet

Berdasarkan ketebalannya, dental damsheetdapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu tipis, sedang, atau tebal. Semakin tebal bendungan, semakin banyak retraksi jaringan yang dapat dicapai. Untuk terapi restoratif sehari-hari, ketebalan sedang sangat ideal, karena menawarkan ketahanan sobek dan retraksi jaringan yang baik. Jika dokter perlu retraksi tambahan, bendungan dapat dilengkapi dengan kabel retraksi dan pengikat benang.
  1. Dental punch

Ada dua jenis utam apunch (intrument untuk melubangi dental dam sheet) yang digunakan di sini, yaitu punchlubang tunggal dengan satu ukuran (1,63 mm atau 1,93 mm) dan punchlima lubang dengan ukuran yang berbeda (0,5 – 2,5mm). Sebagian besar ahli menyarankan untuk menggunakan lubang terbesar untuk gigi geraham dan lubang kedua terkecil untuk semua gigi lain yang dijepit. Sementara itu, lubang terbesar kedua dapat digunakan untuk gigi geraham lain yang diisolasi, tetapi tidak dijepit. Pastikan pula punch yang digunakan tajam dan sejajar dengan baik untuk mencapai lubang yang bersih, jika tidak, akan robek saat diregangkan.
  1. Klem

Bahan utama klem terbuat dari baja tahan karat dan bersayap atau tidak bersayap. Klem tanpa sayap cenderung diletakkan di gigi terlebih dahulu, kemudian rubber damdiregangkan di atasnya.Biasa digunakan untuk gigi dengan sisa mahkota/crown yang sudah tidak utuh/tinggal sedikit. Sementara itu, klem bersayap cenderung dimasukkan ke dalam lubang rubber damterlebih dahulu (di luar mulut),barukemudian diletakkan di gigi. Biasa digunakan untuk gigi dengan mahkota/crown yang normal. Ada lebih dari 50 bentuk dan ukuran klem yang berbeda yang dapat disesuaikan dengan anatomi setiap gigi di mulut. Beberapa klem memiliki rahang bergerigi yang lebih menahan gigi, ada juga yang memiliki rahang melengkung (berhias) yang lebih mengikat subgingiva. Klem berbentuk kupu-kupu diindikasikan untuk gigi anterior, tetapi juga sangat berguna untuk gigi premolar kecil. Ingatlah bahwa klem mana pun yang dipilih, idealnya harus memiliki kontak empat titik di daerah servikal gigi. Selain itu, klem bendungan gigi yang terlalu melebar dapat menyebabkan distorsi dan fraktur.
  1. Forsep

Penggunaan rubber dam juga memerlukan forsep untuk memindahkan, memposisikan, menyetel, dan melepas klem dari gigi.
  1. Bingkai (frame)

Bingkai berfungsi untuk menarik dan menahan tepi dental dam sheet pada tempatnya. Alat ini terbuat dari logam atau plastik dalam bentuk oval/ U shape. Sementara frame plastik tidak radiopak, sehingga memiliki keuntungan karena dapat dibiarkan di tempatnya saat mengambil radiografi.
Baca Juga: Rubber Dam dan Peranannya dalam Perawatan Edondotik(Opens in a new browser tab)

Teknik memasang rubber dam

Efektivitas rubber dam untuk menghilangkan kontaminasi sangat bergantung pada seberapa baik itu ditempatkan. Berikut teknik yang digunakan untuk memasang rubber dam [4]:
  • Pilih klem bersayap yang sesuai untuk memberikan kontak yang kuat pada setiap sudut garis gigi pasien.
  • Benang melalui titik kontak.
  • Buat lubang, ukurannya harus sesuai dengan jenis giginya, dan posisikan di lembaran dam sheet dengan menggunakan punch.
  • Tempatkan sayap klem ke dalam lubang bendungan gigi.
  • Gunakan forsep untuk meregangkan klem dan posisikan di daerah serviks gigi.
  • Lepaskan forsep dan periksa apakah klem stabil.
  • Kemudian, gunakan plastis instrument atau ekskavator untuk melepaskan dam sheet dari sayap.
  • Pasang bingkai dan bersihkan bendungan gigi melalui titik kontak yang berdekatan.
  • Rubber dam liquid dapat digunakan jika diperlukan.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, rubber dam membawa banyak keuntungan dalam praktik kedokteran gigi. Pasien merasa lebih aman dan nyaman selama prosedur, sementara dokter gigi dan tim juga dapat terhindar dari stres dan kelelahan. Alhasil, pelayanan yang diberikan untuk pasien pun semakin berkualitas.

Referensi:

[1] Wikipedia. Dam gigi.[Internet]. Diakses pada 23 Maret 2022. Tersedia di:https://id.wikipedia.org/wiki/Dam_gigi. [2] Cochran et al. The efficacy of the rubber dam as a barrier to the spread of microorganisms during dental treatment. J Am Dent Assoc [Internet]. 1989 [23 Maret 2022]. 119(1):141-4. DOI: 10.14219/jada.archive.1989.0131. [3] Nasser, A. Rubber dam isolation - when and why to use it? Part 1. BDJ Student [Internet]. 2021[23 Maret 2022]. 28: 40–41.DOI:https://doi.org/10.1038/s41406-021-0201-y. [4] Patel S, Hamer S. A simple guide to using dental dam. British Dental Journal[Internet]. 2021[23 Maret 2022]. 230 (10): 644-50. DOI: https://www.nature.com/articles/s41415-021-3016-x.pdf. [5] Liebenberg WH. Secondary retention of rubber dam: effective moisture control access considerations. Quintessence Int[Internet]. 1995[23 Maret 2022]. 26(4):243-52. PMID: 7568743. [6] Stewardson DA, McHugh ES. Patients' attitudes to rubber dam. Int Endod J [Internet]. 1995[23 Maret 2022]. 35(10):812-9. DOI: 10.1046/j.1365-2591.2002.00571.x. [7] Wang et al. Rubber dam isolation for restorative treatment in dental patients. Cochrane Database Syst Rev [Internet]. 2016[23 Maret 2022].9(9):CD009858. DOI: 10.1002/14651858.CD009858.pub2.

Bagikan produk ke :