Apex locator merupakan alat yang berperan penting dalam perawatan endodontik.Alat ini merupakan alternatif yang jauh lebih baik daripada radiografi konvensional. Meskipun mudah digunakan dan ekonomis, tetapi pemeriksaan radiografi konvensional sering kali menyebabkan over dan under filling. Belum lagi, dalam hal radiasinya [1].
Alhasil, para dokter gigi pun beralih menggunakan electronic apex locator(EAL) untuk memaksimalkan perawatan dan meminimalkan risiko yang dapat terjadi. Simak terus artikel berikut untuk mengetahui fungsi dan keuntungan apex locator dalam perawatan endodontik!
Fungsi dan Keuntungan Apex Locator
Apex locator adalah instrumen elektronik yang digunakan untuk menentukan panjang kerja saluran akar secara tepat. Pengukuranini akan membantu menentukan seberapa jauh instrumen harus maju di dalam saluran akar dan pada titik mana preparasi dan pengisian harus dihentikan.
Mengaplikasikan panjang kerja yang tepat selama perawatan endodontik dapat mencegah terjadinya perforasi akar. Perforasi akar dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek dan jangka panjang bagi pasien, termasuk infeksi, operasi tambahan, dan pemulihan yang lebih menyakitkan[2].
Pembersihan, pembentukan, ataupun pengisian saluran akar yang tidak tepat dapat menyebabkan kegagalan dalam perawatan endodontik. Hal ini dapat menyebabkan jaringan nekrotik tertinggal di dalam saluran akar. Akibatnya, terjadi peradangan yang terus-menerus meskipun perawatan selesai [3, 4] .
Baca Juga : Perawatan Saluran Akar pada Gigi Molar Pertama Kanan Mandibula dengan Pulpitis Ireversibel Simtomatik
Baca Juga : Ahli Endodontik Menjawab 8 Pertanyaan Tentang Perawatan Saluran Akar
Selain itu, penggunaan instrumen yang berlebihdapat melukai jaringan periapikal. Oleh sebab itu, diperlukan penentuan panjang kerja yang tepat agar perawatan saluran akar berhasil dengan baik [5].
Dibandingkan dengan dua metode pengukuran panjang kerja lainnya, yaitu radiografi dan taktil, electronic apex locator dapat mengukur lebih akurat dan tepat.
Hal ini dibuktikan melalui studi yang dilakukan oleh Kishor (2012) terkait perbandingan pengukuran panjang kerja antara metode radiografi konvensional, radiovisiografi (RVG), dan apex locator secara in vitro.
Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan apex locator memberikan hasil yang sangat dekat dengan panjang saluran akar yang sebenarnya. Bila dilakukan secarabersamaan dengan metode radiografi konvensional dapat memberikan hasil panjang kerja yang tepat [6].
Meski begitu, apex locator juga tidak luput dari kekurangan, misalnya harganya yang cukup mahal, mudah terkena cairan (saliva), dan alat sensornya yang bersifat kaku jika diletakkan di dalam mulut pasien [7, 8].
Bagaimana Cara Kerjanya?
Endometrik–ilmupenentuan panjang kerja atau working length (WL) – memiliki makna penting dalam keberhasilan terapi endodontik. Dalam dunia endodontik yang modern, penentuan panjang kerja menggunakan apex locator elektronik sudah menjadi komponen integral dari protokol perawatan [9].
Untuk endodontik yang benar, perlu adanya pengukuran panjang dari titik koroner yang diambil sebagai referensi ke titik lain yang terletak di puncak akar gigi. Proses ini dikenal dalam kedokteran gigi sebagai pengukuran konduktivitas (konduktometri) [10].
Berikut faktor terpenting yang menjadikan konduktometri sebagai langkah terpenting dalam perawatan endodontik:
- Dapat menentukan ekstensi untuk memasukkan instrumen ke dalam saluran akar, serta ekstensi gigi di mana limbah, jaringan, dan lainnya harus dibuang.
- Jika ekstensi yang dihitung benar, maka hasil lebih optimal selama perawatan.
- Mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan pada pasien.
Apex locator elektronik menggunakan sirkuit listrik melalui saluran akar dan jaringan mulut pasien untuk menentukan lokasi foramen apikal. Nah, di sinilah konduktometri sangat diperlukan untuk menetapkan batas apikal yang ideal [10].
Semua apex locator memiliki dua elektroda, yang satu terhubung ke file endodontik, yang satunya lagi terhubung ke bibir pasien. Sirkuit listrik akan selesai ketika instrumen dimasukkan ke dalam saluran akar ke arah apikal dan menyentuh jaringan periodontal. Proses ini memicu perangkat untuk membunyikan atau mendaftarkan pembacaan digital [2, 10].
Dengan teknologi ini, apex locatordapat mengukur impedansi, frekuensi, dan resistansi material di sekitarnya dengan lebih akurat [2].
Jenis electronic apex locator (EAL)
Ada berbagai jenis apex locator dengan prinsip berbeda yang dikelompokkan dalam generasi 1, 2,3, dan 4. Berikut perbedaan dari masing-masing generasi [9, 11]:
Generasi pertama
Apex locatorini menggunakanmetode resistensi untuk menentukan panjang kerja. Pada dasarnya, instrumen ini mengukur oposisi terhadap aliran arussearah (resistansi). Awalnya menggunakan arus gelombang sinus150 Hz, tetapi efek samping nyeri dirasakan oleh pasien karena arus yang tinggi ini.
Oleh karena itu,dibuatlah modifikasi dan mesin baru yang menggunakan arus kurang dari 5 mikro ampere. Sayangnya, mesin ini tidak akurat, sehingga penelitian masih terus berkembang di bidang ini.
Generasi kedua
Apex locatorini menggunakan metode impedansi untuk menentukan panjang kerja. Pada dasarnya, instrumen ini mengukur oposisi terhadap aliran arus bolak-balik (impedansi). Alat generasi ini memanfaatkan arus frekuensi tunggal dalam menjalankan fungsinya.
Hampir semuanya memiliki kekurangan yang sama, yaitu pembacaan yang tidak akurat, terutama dengan adanya iritasi di kanal.
Generasi ketiga
Apex locatorini menggunakan dua frekuensi alih-alih satu frekuensi untuk mengukur impedansi dalam menentukan panjang kerja.Endex adalah alat yang mendapat penghargaan sebagai apex locator pertama generasi ketiga. Namun, alat ini memiliki kekurangan, yaitu memerlukan kalibrasi untuk setiap saluran sebelum digunakan.
Setelah itu, muncullah Root ZX, yang tidak memerlukan kalibrasi apa pun. Alat ini menggunakan dua frekuensi berbeda, yaitu 400 Hz dan 8 kHz secara bersamaan untuk mengukur impedansi di kanal. Apex locator ini lebih unggul dari sebelumnya dalam hal akurasi dan keandalan.
Generasi keempat
Apex locatorini menggunakan beberapa frekuensi (2-5 frekuensi) untuk mengukur impedansi dalam menentukan panjang kerja. Penerapan sistem pengukuran multi frekuensi untuk menghitung jarak dari ujung file ke foramen apikal dengan mengukur perubahan impedansi antara dua elektroda.
Berbeda dengan generasi ketiga,apex locator generasi keempat tidak menggunakan nilai impedansi sebagai algoritma matematika, tetapi menggunakan pengukuran resistansi dan kapasitansi, kemudian membandingkannya dengan database untuk mengukur jarak file ke puncak kanal.
Sejauh ini, apex locator generasi keempatadalah yang terbaik dari tiga generasi sebelumnya, karena akurasi dan keandalannya yang lebih tinggi. Oleh sebab itu, jika Anda ingin mencari akurasi dan keandalan tinggi dalam menentukan panjang kerja saluran akar, apex locator generasi keempat akan menjadi pilihan yang paling ideal.